webnovel

Kekacauan

SIAL! SIAL! SIAL!

AKAN AKU BUNUH DIA!

BERANI BERANINYA ADA ORANG YANG MENJEBAK KU!

Mata lebam sedikit lesu. Pagi itu mandor terlihat berjalan kaki pulang kerumah. Tangan kanan mencengkeram sebuah kertas. Walaupun letih, muka tetap memancarkan emosi yang meluap meluap.

Seumur hidupnya dia tidak pernah mendapati perlakuan seperti ini. Sejak ditangkap kemaren, dia telah di introgasi semalaman. Baru pagi ini dia dikeluarkan. Itupun bukan pulang dengan hal baik.

3 botol kosong telah membuat dia kehilangan pekerjaan. Namun karena pengabdiannya selama ini. Bukan pemecatan yang diperoleh, melainkan pensiun dini. Apapun itu, bagi mandor ini merupakan hal yang sama. Dia telah kehilangan tambang emasnya.

SIAALLLLLL!

Sekali lagi mandor mulai berteriak hsiteris dijalan. Meluapkan semua kekesalannya.

Ehh?

Tanpa terasa, rasa lelah mulai menghampiri. Badan mulai lemas tidak bertenaga. Kaki mulai sedikit goyah dengan pandangan yang mulai buram.

Dia memang belum tidur semalaman. Tapi tidak juga membuat dia seletih ini. Bahkan berdiri saja sudah tidak kuat. mandor mulai bersandar pada dipagar jalan. Jika ini badan yang lemas, berikutnya pandangan mandor mulai buram. Dunia serasa berputar sebelum akhirnya tergeletak dijalan tidak sadarkan diri.

Sebuah sosok terlihat berdiri dibelakang mandor sambil menatapinya. Tangan yang terentang kini diturunkan. Mulai melangkah mendekati mandor yang pingsan dijalan. Memikul mandor dan membawanya melintasi perempatan. Sebelum akhirnya menghilang dari balik gang sempit.

[rencana dijalankan malam ini]

Sebuah perintah yang diberikan ke vivi malam ini oleh sosok itu.

:::::::::: malam hari ::::::::::

Boom! Boom!

Beberapa ledakan terjadi di gudang pelabuhan. Api mulai bekobar, menjalar cepat kesetiap gudang. Menyibukan semua petugas keamanan dan pemadam kebakaran.

Kerahkan semua personil!

Walikota baru juga selesai rapat internal dihari ini. Sekarang masih berada di kantor ketika ledakan ini terjadi. Segera memberikan perintah ketika mendapati informasi.

Disaat mereka sibuk, dalam sebuah gudang dekat kantor walikota. Tempat penyimpanan semua barang seludupan milik walikota. Barang yang telah walikota dapatkan dari semua bos kapal dipelabuhan.

Beberapa kotak kecil mulai berkedip. Ada belasan dari mereka dari setiap kotak. Tersembunyi disetiap sudut peti barang. Sesuatu yang selama ini android selipkan. Bersamaan mulai bereaksi dan terkoneksi satu dengan lainya.

Perlahan mulai bertransformasi dengan memiliki kaki. Menjadi robot mini yang telah diprogram. Bergerak keluar dari dalam kotak dengan membuat lubang menggunakan laser.

Sebagian besar dari mereka mulai berkumpul. Namun ada sedikit dari itu menempel diberbagai sudut dan ruang. Robot mini yang telah berkumpul membentuk satu kesatuan menjadi robot yang sedikit besar. Jumlah mereka kini menjadi 3.

1 robot bergerak mengarah ke antena utama komunikasi. Bergerak mendekati gardu panel disana. 1 robot yang lain bergerak ke kantor utama walikota dan satu lagi ke gardu panel energi.

(semua sudah di posisi)

Vivi memberikan laporan kepada LE-00.

[jalankan rencana, persiapan jaringan]

LE-00 duduk menghadap komputer yang telah disiapkan pada sebuah kamar di rumah tua. Disebelahnya terlihat mandor duduk tergeletak disana. Sampai sekarang masih dalam posisi pingsan.

Kenapa lagi sekarang!

Walikota yang tengah duduk di kantor. Dikejutkan oleh lampu kantor yang tiba tiba padam. Selang beberapa menit ketika walikota hendak mencari lampu darurat. Seorang pegawai berlari dan mendobrak pintu kantor.

Gawat...Gawat pak walikota!

Sambil tersengal tersengal dengan nafas tidak beraturan. Pegawai itu menunjuk ke arah tertentu dengan muka panik.

NGOMONG YANG JELAS!

Walikota mulai tidak terkendali emosinya. Baru juga dia mendapat kabar ledakan di pelabuhan. Sekarang pegawainya mendobrak paksa pintu kantor dia. Sambil berteriak gawat dan gawat.

Itu... itu.. gudang kantor...gudang kantor... TERBAKAR!

Dengan terbata bata pegawai ini menjelaskan kejadian yang terjadi di gudang.

APA!

Meja dihempaskan dengan telapak tangan. Walikota mulai tampak marah besar. Muka mulai terlihat merah. Segera berjalan keluar kantor menuju gudang dengan lampu darurat ditangan. Mereka tidak menyadari ada dua bintik merah dibagian terdalam ventilasi. Yang dari tadi mengawasi sekitar ruangan kantor itu.

APA GUNA ITU SATPAM!

KERJA TIDAK BECUS!

Ditemani seorang pegawai yang tengah tertunduk dibelakang. Walikota terus saja mengoceh sepanjang koridor kantor. Caci maki dan sumpah serapah keluar dari mulut walikota. Tidak tahu pasti ditujukan kepada siapa. Yang pasti, siapapun yang berada didekat harus menanggung itu semua.

Dengan emosi yang meluap luap, walikota segera berangkat menuju gudang. Ketika generator cadangan telah hidup. Menerangi secukupnya sekitar kantor dengan lampu darurat.

Tidak jauh dari situ, terlihat kobaran api yang membumbung tinggi. Langit mulai terlihat merah merona. Semakin jelas saat ditambah dengan suasana yang minim cahaya. Walikota semakin mempercepat langkahnya menuju lokasi kebakaran.

Sreeekkk!

Sebuah cahaya laser terlihat membakar besi ventilasi udara. Ventilasi udara di ruang kantor walikota sedang di jebol. Robot mini yang telah berdiam diri menunggu momen tepat kini mulai beraksi.

Beruntungnya walikota meninggalkan komputer dalam kondisi hidup. Robot mini mulau mendekati komputer walikota. Sebuah kabel muncul dari sisi seperti ular kecil yang meliuk liuk. Ujung kabel mulai berubah bentuk. Menyesuaikan dengan slot tertentu. Kemudian tercolok pada salah satu slot PC.

Walikota yang pergi tergesa gesa lupa untuk mematikan komputernya. Posisi hidup komputer ini sangat mempermudah robot untuk menjebol jaringan komputer. Mengambil alih jaringan net ini dan menggunakan akses atas nama walikota.

Antena mulai muncul dari sisi badan robot dan lampu indikator berwarna hijau mulai berkedip. Diwaktu yang hampir bersamaan. Robot mini yang telah siaga diantena kini mulai berkedip juga.

Dilain sisi, robot mini pada gedung komunikasi juga telah merentas jaringan net. Sejak pemasangan ketika menjadi mouse. Sudah ada belasan malware yang terpasang. Merentas setiap bagian keamanan dan membuat jalur net khusus.

Semua itu tanpa disadari oleh petugas operator. Yang dari tadi cukup sibuk melirik kiri dan kanan. Memantau setiap kamera keamanan serta layar komputer. Memainkan sebuah aplikasi sederhana, ZUMA.

(jaringan sudah online)

Vivi memberikan informasi.

[aktifkan robot]

Robot robot bekas yang telah dibawa LE-00. Sebagai perdagangan dengan kelompok kucing. Tiba tiba hidup dan mulai bergerak menuju gudang penyimpanan kelompok kucing. Mengambil barang yang bisa diambil dan membawanya keluar kesuatu tempat.

LE-00 terlihat sedang memantau situasi dengan berdiri disalah satu gedung tinggi. Mulai mengamati sekitar jika ada yang mulai mendekati rumah tua ini. Sedangkan vivi kini mulai fokus menjebol database Ras Goliat.

Cepat bawa selang itu!

Gerak cepat!

Jangan diam! Padamkan apinya!

Walikota berteriak memberi perintah setiap petugas. Sambil terus mondar mandir didepan gudang. Api yang membara sudah setinggi atap. Barang yang ada tidak teselamatkan. Tapi masih ada beberapa gudang di ujung yang belum tersentuh.

Jika api ini bisa dipadamkan, gudang yang tersisi bisa selamat. Bagaimanapun juga gudang ini hanya dibatasi oleh dinding. Membuatnya semakin sulit dihentikan jika tidak bergerak cepat dan efisien.

Bip.. Bip.. Bip..

Asisten walikota yang berdiri disamping. Menyerahkan sebuah panggilan video call dari pimpinan tertinggi. Walikota cukup kaget melihat ini. Jarang sekali abangnya melakukan panggilan dengan video call seperti ini.

APA YANG KAU LAKUKAN!

APA OTAKMU SUDAH BENGKOK!

HENTIKAN SEKARANG JUGA!

Walikota tidak tahu berkata apa. Sebuah panggilan yang begitu cepat. Sedikitpun walikota tidak memiliki waktu untuk membalas. Pertama walikota dibingungkan dengan panggilan ini.

Bagaimana pimpinan atas bisa mengetahui terjadinya ledakan disini. Apa harus marah hanya karena kehilangan beberapa barang yang bahkan tidak mempengaruhi ekonomi dipusat. Lalu kenapa dia harus menghentikan semua tindakan saat ini?

Boom! Boom!

Dari kejauhan terdengar ledakan yang cukup besar. Bahkan dari posisi sekarang walikota bisa mendengar itu. Tidak lama berselang suara tembakan mulai terjadi.

Apa lagi sekarang!

Walikota mulai mengkerut dengan wajah tidak jelas.

Sepertinya ada kelompok yang bentrok!

Asisten disamping mulai menyampaikan informasi.

Huh? Disaat seperti ini ? Siapa?

Asisten sempat terdiam sebentar membaca pesan yang diterima. Sebelum akhirnya buka bicara setelah didesak walikota.

Kelompok dagang kucing dan ular!

Mendengar itu jantung walikota terasa berhenti. Satu demi satu masalah mulai bermunculan.

Lapor pak walikota!

Walikota menoleh pelan melihat petugas yang melapor kepadanya.

Apa lagi sekarang?

Dengan nada pelan tanpa ada semangat sama sekali, walikota bertanya kepada petugas.

Pasukan dari Ras Goliat yang berada pada kantor perwakilan berada didepan gerbang. Petuga itu juga menyerahkan seberkas surat perintah. Membaca itu walikota mulai terjatuh dan berlutut ditanah. Itu merupakan surat perintah untuk penggeledahan, permintaan kehadiran, dan pertangungjawaban. Tidak lain nama yang tertuju merupakan walikota sendiri.

:::::::::: dalam kota ::::::::::

15 menit sebelumnya. Robot robot yang baru bangkit terlibat bentrok dengan petugas penjaga gudang kelompok kucing. Ledakan yang terjadi dipelabuhan juga memberikan alarm abgi mereka.

Karena personil yang jaga malam kurang. Sebagian besar diprioritaskan ke gudang dengan barang berharga. Akibatnya gudang sekitar tempat robot disimpan tidak dijaga ketat. Membuat para robot ini berhasil menjebol gudang dan mengangkutnya kedalam mobil menuju keluar.

Petugas yang berhasil dibekuk sempat menempatkan sebuah penanda di mobil. Dengan demikian dia tahu dimana barang itu diangkut. Jajaran atas mendapati barang curian itu dibawa ke gudang kelompok ular. Sontak membuat mereka emosi.

Baru juga mereka melakukan kerjasama. Sekarang itu semua merupakan dalih untuk mencuri. Tentu saja mereka tidak menerimanya. Dengan pasukan yang cukup besar kelompok kucing mulai menyerbu kawasan kelompok ular.

Awalnya kedua kubu dalam posisi siaga tembak. Tapi masih menahan diri dengan mendengar penjelasan dari kedua pihak. Namun dua tembakan yang menewaskan salah satu pasukan dari masing masing kubu. Memicu perang ini terjadi. Alhasil suara ledakan dan tembakan terjadi didalam kota.

Tidak jauh dari situ, di salah satu sudut gang. LE-00 terlihat bersembunyi dari balik bayang dengan pistol ditangan. 2 buah tembakan itu tidak lain tidak bukan merupakan perbuatan dia.

Melihat semua sesuai dengan rencana, LE-00 akhirnya menyingkir dari lokasi perang. Menekan sebuah remot kontrol. Tanpa disadari kedua pihak yang sedang berperang. Semua robot robot bekas itu berjatuhkan ketanah tidak bergerak sama sekali. Semua sirkuit otak sudah terbakar. Kedua pihak masih terus baku tembak.

Crack!

Dalam satu genggaman remot itu hancur. Lalu dilempar ke tong sampah disekitar. LE-00 menghilang dalam bayang malam.

:::::::::: Pagi Hari ::::::::::

Nächstes Kapitel