Hari itu, setelah perilisan game mobile pertamaku aku meninggal dunia. Akhir yang menjadi awal dari game yang melampaui semua game sepanjang masa!!! **** Seorang Kultivator melawan Penyihir? Naga bertarung dengan Mecha? Kota yang mengambang di udara? Elf? Dwarf? Giant? semua ada dalam game vr pertama "Sakti"
Hari ini cukup melelahkan, setelah perjuangan panjang selama 3 bulan penuh, Putra akhirnya dapat merilis game pertamanya dalam platform mobile.
Putra adalah seorang pengembang game pemula. Putra menyukai game untuk itu ia menghabiskan 4 tahun masa hidupnya untuk belajar membuat game. Setelah usaha yang terbilang panjang akhirnya Putra berhasil mencapai tujuannya. Putra berhasil membuat game yang sangat dia inginkan. Gamenya memberi kebebasan penuh bagi pemainnya. Tidak ada jalan cerita apapun. Semuanya dibuat oleh pemainnya disaat mereka memainkan game tersebut. Entah mereka ingin menjadi petualang, penyihir, raja atau hanya sekedar pedagang saja, bisa diwujudkan dalam game ini. Kekurangan terbesar dalam game ini hanya ada pada npc yang tidak terlalu interaktif. Ini wajar karena kurang pengembangan teknologi A I saat ini.
"Tak terasa sudah jam segini. Aku sebaiknya makan dulu sebelum melihat respon dari para pemain."
Meninggalkan monitor komputernya, Putra menuju dapur untuk mengambil makan. Sialnya, tidak ada makanan yang berada dalam kulkas. Dia lupa untuk membeli persediaan pada minggu sebelumnya karena terlalu sibuk dalam memperbaiki bug dalam gamenya. Putrapun memutuskan keluar untuk membeli persediaan sekaligus untuk makan saat itu.
" Sepertinya hanya tokomart yang buka jam segini. Mana tokomart terdekatpun cukup jauh juga."
Putra terpaksa keluar untuk membeli persediaannya. Ditemani oleh motor metik kesayangannya Putrapun pergi ke tokomart terdekat yang jaraknya sekitar 5 kilometer.
"haaaaaayeeeem. Ahhh, ngantuk sangat!. 3 hari terakhir ini aku tidak tidur dengan benar."
Oceh Putra sambil ngebut di atas motor metiknya. Perutnya yang lapar serta rasa kantuk ditambah dengan lelahnya mental dan fisik membuat Putra ingin buru-buru istirahat lalu tidur.
Sangat disayangkan, Putra tidak sempat makan. Diperjalanan Putra tertidur, akibatnya dia menabrak truk dari arah berlawanan. Putrapun tertidur selamanya.Tapi, benarkah?
****
"Ughh, dimana ini?"
Putra dengan sedikit pusing melihat area sekitarnya.
Hampa.
Hanya kehampaa yang ada sejauh mata memandang. Tak ada hal apapun, yang ada hanya kehampaan. Tentu jika kehampaan bisa dianggap 'ada'. Sebagai manusia tentu Putra mulai panik. Sangat panik.
"HALO ADA ORANG DISINI!!"
Hening.
Tak ada yang membalas panggilan Putra. Semuanya kosong, tak ada apapun, bahkan putra sendiri tidak dapat melihat tubuhnya sendiri. Dia hanya gumpalan cahaya biru. Dia adalah Putra tapi bukan putra lagi.
"OIIIII!!!!!"
"TOLONG!! TOLONG!!! BANGS*T!!!"
Tak ada respon.
"Tolong,..."
Dan 5 Tahunpun berlalu.
*****
Titik cahaya yang sangat terang menyinari tempat itu. Putra yang kala itu sudah putus asa, mulai kembali berharap. Tanpa peringatan apapun, cahaya itu menyatu dengan Jiwa Putra.
(Jiwa di analisa)
"Siapa itu!?"
(Mengkonfirmasi kecocokan dengan Jiwa.)
"Konfirmasi? Cocok?"
(Terkonfirmasi kecocokan 98%)
"Siapa itu woyy!!"
(Memperhitungkan kemungkinan berhasil)
"Jawab woyyy"
(Kemungkinan berhasil 100%)
"Ada yang bisa jelaskan apa yang terjadi disini, Woyyy!!"
(Memulai Pemasangan Sistem)
Tiba-tiba rasa yang sudah lama Putra tidak rasakan datang kembali. Rasa sakit. Sakit yang teramat sakit, seolah-olah tubuhnya dicabik-cabik seperti tempe yang akan digoreng.
Rasa sakit itu berlangsung tidak terlalu lama. Hanya sekitar 5 jam, tapi bagi Putra itu lebih lama dari 5 tahun dia berada di 'situ'.
Setelah itu rasa sakitnya menghilang. Tapi kelelahan mental yang Putra rasakan masih menetap.
(Sistem Aktif)
Sistem?
Banyak hal yang terlintas dalam benak Putra. Ada ratusan bahkan ribuan pertanyaan yang ingin ia ajukan. Namun, kelelahan mental karena merasakan rasa sakit yang begitu intens membuat Putra terdiam. Lebih tepatnya Putra tidak memiliki energi sedikitpun untuk bicara.
Bahkan Putra sendiri heran bagaimana dia mampu menjaga kesadarannya. Mungkin karena hanya kesadarannyalah yang tersisa oleh karena itu Putra tetap dapat sadarkan diri bahkan setelah 'penyiksaan' yang ia alami.
(Memulai Renkarnasi)
"Renkarnasi? Tunggu!!!"
Putra yang tadinya tidak mampu apa-apa lagi memaksakan diri untuk protes. 5 Tahun berada dalam ruang hampa setelah kematiannya membuat dia berpikir bahwa mungkin dia ada dalam neraka. Dengan hanya kesadaran tanpa apapun tapi Putra dapat mengetahui berapa lama waktu berlalu. Itu seperti 'Neraka' baginya.
Tapi ketika mendengar kata 'Renkarnasi' berbagai macam pikiran mulai muncul dibenaknya. Seluruh hal yang ia lalui selama masa hidupnya, impiannya, game buatannya dan berbagai hal lainnya, muncul dalam benaknya. Saat ini Putra berpikir seolah-olah bahwa dia akan benar-benar 'mati'. Rasa takut akan melupakan dirinya dan hidup kembali sebagai orang lain muncul dalam benaknya. Tapi Putra tidak punya kuasa apapun akan kondisinya saat itu. Lalu, Saat itu "Jiwa" Putra mulai menghilang dengan cepat seperti tisu yang diabakar dengan korek.
"Semoga aku tidak menjadi cewek nantinya."
Keluh Putra akan hal yang paling ia takuti sebelum sepenuhnya menghilang dari situ.
_______________________________
Hai hai author here!!
author disini hanya bakalan kasih tau beberapa hal:
1. Beberapa chapter kedepan baru berisi penjelasan dan hanya sedikit perkembangan cerita. Bagi readers yang tidak terlalu suka membaca penjelasan silahkan di skip saja
2. Cerita ini dibuat hanya untuk have fun saja. Dalam cerita ini banyak konten-konten parody dari hal yang ada di dunia nyata, jika ada hal yang saya parodikan menyinggung pembaca sekalian, saya mohon maaf sebesar-besarnya. Tapi saya akan menghindari memparodikan agama yang ada di dunia nyata agar aman saja.
3. Cerita ini lebih dimaksudkan untuk hiburan semata. Jangan terlalu dianggap serius. Jika ada kesalahan mengetik atau semacamnya silahkan beri tau authir agar bisa diperbaiki.
Oh iya cerita ini memiliki unsur kultivasi tapi tidak memfokuskan pada hal tersebut.
Sekian dan terimakasih :)