"Sudah kubilang berhenti!!" Arya mendekat kearah amanda berdiri. Ia bisa melihat dengan jelas mata yang basah karna air mata. Bukan karna luka tapi karna perasaan yang tengah rapuh.
Dengan sigap kini arya membopong tubuh amanda menjauh dari lantai penuh pecahan kaca. Ia mendudukkan istrinya diatas sofa dekat tempat tidur. Arya buru-buru mengambil kotak P3K untuk mengobati luka pada telapak kaki istrinya yang merah penuh dengan darah yang masih mengalir.
"Kenapa kau ceroboh sekali. Kakimu.. kau??" Arya mengomel sambil membersihkan telapak kaki itu dengan kapas steril.
Amanda hanya diam seribu bahasa ia masih menangis sesenggukan mengingat pertengkaran mereka yang baru saja terjadi.
"Maafkan aku sayang.. maafkan aku aku terlalu bodoh. Lelaki macam apa aku yang terlalu cemburu dengan apa yang istriku dapatkan. Aku.." Arya tampak sangat panik karna darah masih saja mengucur seolah tak mau berhenti. Ia tampak begitu menyesali kesalahannya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com