webnovel

12.Terjerat Tanpa Mampu Melepaskan Diri

Sampai di kota D kembali , Jenny bahagia sudah refreshing , dia sampai jam 20.00wib , di hotel C dan segera naik ke kamar nya untuk istirahat . Dia segera mandi dan duduk di tempat tidur sekaligus reflek tangannya meraih remote control TV dan menyalakan TV dan nonton acara berita daerah khusus kota D , setelah puas dia ganti channel , HBO channel favorit nya dan lihat Film yang berjudul Expandible 3 , saat telphone di kamarnya berbunyi , malam bu Jenny ada tamu yang mau ketemu ibu ! Oh...siapa ?! Pak Budi menunggu ibu di lobby , Baik suruh tunggu sebentar ya , saya siap -siap sahut Jenny , terimakasih , Reception yang meneleponnya , lalu Jenny menutup telponnya . Setelah bertukar pakaian casual dengan kaos putih polos dan jeans 3/4 sepatu semi sport tipis , tidak lupa memoles bibirnya yang pucat dengan lipstik tipis warna peach tanpa bedak , dia turun ke lobby bawah , dan segera mencari di lobby siapa kira - kira yang mau bertemu dirinya , dia memindai lobby dengan sapuan pandangannya , kok ngga ketemu orangnya , cuma ada seorang yang duduk di sofa dalam posisi membelakanginya , pasti ini dia orangnya pikir Jenny , dia segera menghampiri orang tersebut , alangkah terkejutnya Jenny , ternyata orang tersebut Gilang , Jenny melongo dengan expressi terkejut dengan mulut setengah terbuka , hah.... dia menutup mulutnya dengan tangannya dan segera Gilang berdiri dan menggiringnya ke Lounge , aduh kata Jenny mengeluh , lepasin tanganku , katanya lagi , ia sahut Gilang kaku , "apa-apaan seh" , ujar Jenny , "duduk" perintahnya(Gilang ) , kaku ! Jenny belum sepenuhnya sadar , ia masih terkejut dan pikirannya segera bekerja , melihat expressi Gilang yang kaku , dan wajahnya yang gelap , pasti ada sesuatu pikirnya , dia diam menunggu , apa selanjutnya, Gilang duduk tenang dan memandanginya , setelah beberapa saat dia berujar , kenapa ngga jawab telphone dan WhatsApp textnya , hah....Jenny terkejut dan berkata handphone di silent sejak semalam , lupa mau buka silentnya , dia (Gilang) menggeleng ngga percaya dan dia mengeluarkan handphone nya dan mulai panggilan dan Jenny segera mengeluarkan handphone dari tas kecilnya , hhhmm....kata Gilang , kamu jadi orang kenapa ceroboh sekali , handphone disilent seharian , kalau terjadi apa-apa gimana ujarnya lagi , Jenny hanya diam , ini orang ngakunya abang , kok perhatiannya serasa berlebihan ya?!, "Semalam aku telepon, cuma mau tanya kamu kemana "? Aku cari kamu, kata staffmu kamu ngga ada di hotel , wajar kan aku kecarian , aku itu khawatir sama kamu , boleh dunk aku perhatian sama adik sendiri , nanti kenapa-kenapa terus gimana , dia ngalor ngidul panjang x lebar , Jenny hanya mendengarkan saja , dia sudah belajar dari "buku - buku physikologis " orang type kayak Gilang dan pak Arga ngga boleh dibantah saat marah , dengarkan dan perhatikan saja dia bicara dan setelah itu minta maaf pasti emosi nya akan turun dengan sendirinya , benarkan suaranya kembali normal dan dia menghela nafas , pastinya.

Dia bilang" dia" , ngga bisa tidur karena khawatir sama Jenny yang ngga tau ada di mana wajar kan , kalau khawatir namanya juga sayang , katanya lagi ,Jenny takut membantah , bukan apa-apa , dia takut ada keributan di tempat kerja , mana ada pak Arga lagi , jadi dia hanya menjaga keadaan agar tetap kondusif , padahal dia " segera ingin sekali memaki pria yang ngga ada sopan santun ini", "sok perhatian , bukan siapa -siapanya juga"! Berani mendikte dirinya dan ngatur - ngatur gitu ? .

Karena Jenny waras , jadi dia ngalah dan diam saja , terus minta maaf , tapi di sisi Gilang jadi salah kaprah dia pikir Jenny ini , manut sama dia dan takut , jadi dia tambah berani. Aishh Jenny serba salah , pengen ribut sama pria ini , ya malu...ngga ribut dia pikir dia bisa suka-suka sama Jenny , jenis apa ini pria.....Jenny ngga abis pikir bukan saudara , bukan siapa-siapa sok akrab dan ngatur hidup Jenny , hadeh...cape dehhhh , tapi dia ngga bisa menghindar , dia (Gilang ) cerdik juga , kalau tau Gilang yang cari dia ngga mau turun dari kamar nya , Jenny hanya pasrah , mendengarkan ocehannya dan menemaninya di Lounge , sambil menikmati lagu-lagu jaman now yang dibawakan penyanyi , dia kurang berselera , moodnya abis tiba-tiba. Gimana caranya buat menghindari orang ini , yang mulai membuat dirinya terasa ngga nyaman. Jam 24.00 , Jenny minta diri mau istirahat ke kamar nya . Gilang mengangguk dan mereka berpisah di lift lantai 2 , Gilang keluar pintu lift dan Jenny melanjutkan perjalanan nya ke lantai -3 menuju kamar nya sendiri.

Sampai di kamar Jenny ngga bisa tidur , dia gelisah , bagaimana cara menghindari pria yang bernama Gilang ini , dia ngga mau nanti terganggu kerjanya , gegara ini orang , "dia bisa datang ke kota D dan masuk hotel C " , "sesuka hatinya" , bila dia meninggalkan hotel C , cari kerja di hotel lain , di kota lain , terlalu dini , untuk mengambil keputusan itu , toh dia baru 3 bulan di kota D dan di hotel C , kalau dia tetap di sini , orang ini , bisa sesuka-suka dia , mendikte Jenny , dia teringat Mama dan adik- adiknya , bagaimana ini , dia jatuh tertidur dengan pikiran kacau.

Keesokan pagi ,Jenny bangun agak siang jam 07.00 wib , dia segera mandi dan buru-buru dandan dan berpakaian , segera turun ke officenya dan mencheck semua , laporan anak-anaknya di logbook mereka masing-masing dan checking laporan semalam dan memindahkannya ke Agendanya dan nanti presentasikan di MB ( Morning Breafing).Dia buru-buru dan pergi ke Resto hendak breakfast sejenak , minimal toast dan minum Lemon tea , dan sedikit buahlah , Ehhh... emang lagi , apeslah...ketemu Gilang lagi , dia ramah sekali pagi ini dan tumben rapi banget , dan wangi lagi , hhhmm sebenarnya ngga buruk sech kalau normal , "ngga tau kekurangannya", tapi Jenny kadung sudah antipati terhadapnya , mereka duduk satu meja berhadapan , dia memandangi wajah Jenny kaya infra red yang memindai dengan seksama apa yang ada dipikiran Jenny , Jenny sedikit jengah juga jadinya , terus dia membuka pembicaraan , kamu kurang istirahat ya ,matamu bengkak tuh , jaga kesehatan ujar nya lagi , dia ngga tau azha , Jenny udah berusaha menghindarinya , sampai punya rencana mau resign dari hotel C , ini. Untung masih waras dan mikir panjang karena Mama dan adik-adiknya juga , disini baru 3 bulan , ntar ngga baik buat rekomendasinya belakangan. Setelah , dia makan toast , minum teh + irisan lime dan buah , dia permisi , mau kembali ke office mau siap-siap breafing . Gilang memegang tangannya , Jenny kaget dan menepis tangan itu , dan buru-buru pergi sampai lupa mengucapkan salam , sampai jumpa kepada Gilang , sumpah dia kaget setengah ngga percaya , Gilang memegang tangannya .

Nächstes Kapitel