webnovel

Puncak Kepahitan

Mungkin agak terlalu aneh, ketika Indra berdiri kemudian memeluk Reina dan mengusap air matanya. Namun percayalah yang dilakukan oleh Indra adalah rasa ibanya sebagai seorang sahabat bukan lebih.

Sebab kini hatinya sudah dimiliki oleh Adel secara diam-diam, tak peduli berapa banyak Indra mengelak.

"Sudah jangan menangis, aku tahu ini berat untukmu. Tapi bertahanlah demi bayi ini," ucap Indra.

"Kamu adalah wanita kuat dan tangguh. Aku yakin kamu bisa melewatinya. Yose meneleponku tadi dan aku tidak mengatakan kalau kamu ada di sini."

Sontak Reina mendongak. "Meneleponmu?"

Mendengar namanya saja sudah membuat hati Reina sakit apalagi melihat lelaki itu saat ini?

"Aku juga sudah mengatakan pada anak-anak di restoran untuk tidak memberi tahu di mana kita sekarang. Jadi jangan khawatir."

Reina mengusap air matanya. Kemudian menatap gamang meja di depannya. Hidup tanpa Yose sudah dimulai dan dia harus mulai terbiasa menjalaninya mulai sekarang.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel