Ini tidak benar. Namara tidak bisa hanya diam seperti seharian ini. Setelah semalam dia gagal melihat sosok makhluk penculik itu, dia merasa sedikit pusing.
Dia juga merasa gagal dan tidak kompeten. Alhasil itu membuatnya merasa sangat malas. Dia hanya bersantai di kamar sambil memikirkan solusi yang bagus.
"Namara! Keluar kau sekarang! Apa kau tidak ingin melakukan usaha lagi?!" teriak Gallos dari luar kamar. Dia sudah merasa jengah karena tidak melakukan apa-apa.
"Kenapa kau harus mengandalkanku? Kau bisa melakukan pencarian lagi tanpa harus membawaku," sahut Namara dengan malas.
"Apa ini?! Apa kau putus asa hanya karena kegagalan kemarin?! Dasar pengecut!" Gallos memaki Namara tanpa ampun.
Itu benar-benar membuat Namara merasa sedikit kesal. Sebenarnya dia bukan putus asa. Dia juga sedang memikirkan cara apa yang mungkin bisa dia lakukan.
"Diam kau, Gallos! Lebih baik kau pikirkan cara untuk menemukan makhluk itu!" seru Namara dari atas tempat tidur.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com