webnovel

Aku di Sini

"Apa yang akan kita lakukan hari ini?" tanya Namara setelah tiba di hadapan Eros. Pria itu sedang duduk di kursi dengan tenang.

"Aku hanya ingin melihat perkembangan sihirmu," balas Eros.

Akhirnya Namara duduk di hadapan pria itu. Kemudian dia menjawab, "Aku bisa menembus dinding, aku bisa mengubah penampilanku dengan bebas, aku bisa—"

"Tidakkah kau ingin bisa menyerang seseorang?" tanya Eros yang langsung memotong ucapan Namara.

"Yeah, tentu saja. Namun, aku belum memulainya," lirih Namara.

"Kenapa?"

Namara memutar otaknya. Keningnya berkerut. "Sepertinya tidak ada alasan," gumamnya.

"Pemalas. Cepat ambil bukumu! Hari ini juga kau harus bisa menjatuhkanku."

Kedua mata Namara langsung melebar. "Apa kau bercanda?!" serunya dengan keras. Menjatuhkan Eros? Bukankah pria itu sangat kuat? Bahkan Leor tidak bisa mengalahkan Eros, lalu bagaimana dia bisa mengalahkan pria itu?

Eros menatapnya dengan datar. "Ya. Aku akan menahanmu dengan satu tangan."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel