webnovel

Sebuah Kebenaran

Namara terus melangkah sambil membawa obor. Bau busuk menguar di udara seiring dengan langkahnya yang semakin jauh.

Beberapa saat kemudian matanya langsung menyusut ketika melihat sosok gadis yang tergeletak lemah di dalam jeruji besi. Dia segera berlari mendekati gadis itu.

Setelah lebih dekat akhirnya Namara bisa melihat bagaimana kondisinya dengan baik. Viserra, gadis itu memiliki banyak luka sayatan di tubuhnya. Lengannya yang penuh luka tidak bisa disembunyikan oleh pakaiannya.

Wajahnya kuyu dan pucat. Wajah mungil yang dulu selalu ceria benar-benar hilang. Dia terlihat sangat menyedihkan. Pasti ada banyak penderitaan yang sudah dilalui.

Sebenarnya apa yang sudah terjadi? Namara benar-benar tidak sanggup melihatnya.

Kedua mata Viserra tertutup. Tubuhnya terlihat menggigil, entah karena menahan rasa sakit atau karena kedinginan. Namara ingin memanggilnya, tetapi tiba-tiba merasakan ada beberapa orang yang bergerak mendekat.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel