"Kakak apa kabar?" tanya Nirmala sambil tersenyum.
Dia kemudian duduk di tepi tempat tidur di mana Angkasa berada dan dia langsung menggenggam erat tangan kakaknya.
"Baik Nirmala! Aku benar-benar tidak menyangka kalau ternyata kita ini bersaudara. Aku baru mendengar penjelasan mama dan papa semalam, tetapi kamu sudah keburu pergi." ucap Angkasa sambil membalas senyum Nirmala.
Dia ingin memeluk adiknya itu tetapi dia masih agak canggung karena beberapa waktu yang lalu dia sempat kegeeran dan mengira kalau Nirmala itu naksir kepadanya, padahal saat itu Nirmala sudah tahu kalau dia dan dirinya adalah sepasang saudara.
"Iya maafkan aku Kak, karena aku itu masih banyak urusan dan aku juga di sini tidak bisa lama-lama nanti karena aku ada janji dengan Burhan dan Andini. Aku sudah menemukan cara bagaimana mereka nanti bisa lepas dari pengawasan Ratu siluman, hanya saja aku tidak tahu apakah hal ini akan berhasil atau tidak." ucap Nirmala mengela napas kasar.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com