webnovel

Panggil aku ayah, Gio...

Ricko dan Khanza menoleh secara bersamaan. Entah sejak kapan Gio, yang sejak tadi sudah tidur dengan sangat pulas kini sudah berdiri di sisi ranjang dan menatap lugu ke arah Ricko dan Khanza yang masih saling berdekatan bahkan tubuh mereka saling menempel.

Seketika Ricko Khanza mendorong tubuh Ricko untuk menjauh, mereka kemudian gelagapan dan salah tingkah.

"Eh, ehm… Ah, anu… Kami, kami hanya bermain adu panco. Ya, adu panco dan saling tatap siapa yang paling kuat untuk tidak berkedip, yah… Begitu," jawa Ricko terbata-bata sambil memamerkan ototnya layaknya seseorang yang memang akan beradu panco lalu membuka kedua matanya lebar-lebar.

Ricko masih tertegun tanpa ekspresi. Untuk mengalihkan semuanya, Khanza beranjak epat menghampiri Gio.

"Kenapa kau bangun, Sayang?" tanya Khanza kemudian.

"Ibu, aku haus. Aku juga mau pipis," jawab Gio sambil mengucek kedua matanya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel