Begitu mendengar serta melihat ekspresi ayah dan ibu nya, Devano begitu geram seraya melangkah memasuki kamarnya kembali. Wisnu yang melihat itu tampak menghela napas panjang penuh kecemasan, begitu pula dengan ayah dan ibu Devano.
"Wisnu, semua ini karenamu! Sudah mama peringatkan kamu, untuk jangan ikut campur urusan kakak mu, Evan!" bantah sang ibu menegurnya.
"Ma, kakak sudah…"
"Wisnu, masuk kamar!" bantah ayah nya melanjutkan seraya menatapnya dengan marah.
"Tapi, ayah…" Wisnu tidak lagi melanjutkan kata-katanya setelah melihat tatapan tajam dari ayahnya. Maka dengan langkah berat dia pergi menuju kamarnya, namun dalam hati dia tetap cemas dan penuh ke khawatiran. Entah apa yang akan dia lakukan kembali untuk melampiaskan amarahnya pada Khanza.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com