webnovel

Diantara dua pilihan (3)

"Ha,halo tante, om, saya Khanza!" sapa Khanza setelah menyadarkan dirinya sendiri di tengah keheningan mereka sejak tadi. Khanza menjabat tangan kedua orang tua Devano dengan santun, mereka menyambutnya meski masih dengan ekspresi canggung.

"Kakak, dia gadis yang baik. Percayalah!" bisik tante Devano ke arah mama Devano.

"Silahkan duduk!" ujar mama Devano kemudian.

Suasana sedikit mencair setelah mereka kini sudah saling duduk berhadapan. Khanza masih enggan untuk mengangkat kepala dan menatap mereka, meski dia sudah menyadari jika sejak awal duduk berhadapan, kedua orang tua Devano selalu memandang wajah Khanza.

"Ma, please… jangan terus menatapnya begitu," ujar Devano menegur mama nya yang terus memandang wajah Khanza.

"Hahaha, maafkan kami, Nak! Sikap mama Devano memang begitu, santai lah!" kata papa Devano menyela.

"Hem, gapapa, om." Dengan terbata-bata Khanza menjawabnya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel