webnovel

Gairah Cemburu

Saat sudah tiba di lokasi Puncak. Semua siswa siswi sudah berkumpul di suatu tanah lapang, kembali seorang guru memberikan arahan agar semua tidak lepas dari pantauan. Pak Gibran masih belum terlihat juga batang hidungnya, membuat Khanza kian resah.

Saat semua siswa dan siswi menikmati lingkungan sekitar, dengan canda dan tawa, saling mengabadikan melalui kamera digital yang mereka sewa khusus untuk mereka bersenang-senang.

"Za, ayo kita kesana!" ajak Chika menarik lengan Khanza.

"Eh? Ehm… Kau saja, aku mau ke toilet!" jawab Khanza menolak, masih dengan ekspresi yang lesu.

Chika hanya mengangguk pelan mengiyakan ucapan Khanza. Tampak dia kebingungan mencari letak toilet dimana, karena tadi dia berjalan begitu saja tanpa bertanya. Sampai akhirnya dia berdiri di tengah tanah lapang tempat pertama saat datang tadi. Tempat itu sangat sepi, Khanza sedikit khawatir.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel