webnovel

Berhak marah (2)

"Apakah masih kurang uang yang selama ini aku berikan untukmu steiap hari? Kenapa kau masih saja mau menerima apapun dari laki-laki lain, Khanza?"

Hati Khanza terhentak mendegar kata yag di lontarkan oleh pak Gibran barusan. Membelalakkan kedua matanya menatap wajah pak Gibran. Dia tidak menduga jika pak Gibran yang selama ini dia cintai dan selalu hangat berbicara dengannya namun detik ini, untuk yang pertama kalinya pak Gibran membuatnya merasa di rendahkan.

"Jadi, itu yang yang selama ini kau lihat dariku, mas? Kau melihatku wanita yang hanya ingin uang samppai rela menjual diri padamu?"

Pak Gibran terdiam, da mematung dengan kedua bibir terbuka meatap wajah Khanza.

"Bu,bukan begitu, Za. Kau salah paham, maksudku hanya…."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel