webnovel

Permintaan Terakhir

Losc dan Lili akhirnya menemui orang yang mengetahui keberadaan dari Paman hula, mereka berdua menyebrangi sungai ke tempat yang dimaksud oleh orang yang menemui mereka kemarin.Terlihat dari kejauhan sebuah rumah besar yang berada di pinggir sungai.setelah mendekati dermaga kecil mereka berdua berjalan masuk ke dalam tanpa curiga sedikitpun.

"kak losc,sepertinya ini tempat yang dimaksud oleh ketiga orang itu."celetuk Lili

"Menurutmu bagaimana suasananya,aku tidak merasa ada yang aneh."balas losc

"Susunan jalan di rumah ini sungguh aneh."

lanjut Losc

"ini menggunakan metode pembagian, sekat-sekat yang membentuk sebuah ruangan ini untuk sampai ke bangunan utamanya." ucap Lili

"terlalu banyak,kita bisa tersesat kalo begitu."

keluh Losc.

"ikuti aku,kita berjalan melewati sekat dan hasilnya harus nol."

"maksudmu aku tidak mengerti."

"Di setiap ruangan ada kode berupa angka,jika kita ke kanan maka harus ditambahkan dan ke kiri adalah sebaliknya."jelas Lili

"baiklah aku ikut denganmu."Losc pasrah.

Losc hanya berjalan sesuai dengan arahan dari Lili, sementara Lili berjalan sesuai dengan pikiran dan petunjuk dari setiap sekat.

"Orang yang memasang sekat ini benar-benar orang yang cerdas."ucap Lili.

akhirnya mereka sampai di jalan terkahir langsung terlihat di depan mereka sebuah rumah yang memiliki arsitektur unik.Rumah itu mengapung di atas sebuah kolam besar.

untuk masuk ada sebuah jembatan yang menghubungkan antara halaman sekat dan ruamh itu dari kolam.namun belum sampai di situ,karena di tengah-tengah jembatan itu terputus cukup jauh.

"Lili,kemari kita cukup melewati dengan melompati ini."ucap losc

"tunggu kak,aku sedikit ragu coba berikan aku waktu untuk berpikir, seperti ada jebakan di antara jembatan ini."jelas Lili.

lalu Lili mengambil sebuah apel dari kantong baju,dan sebuah potongan kayu.pertama ia melemparkan potongan kayu ke sebrang namun tidak terjadi apa-apa,lalu ia gantian melemparkan apel tadi,ia sengaja melempar tinggi apel itu,tanpa diduga seekor buaya besar menyambar apel itu lalu kembali masuk ke air denagan tenang seperti tidak terjadi apapun.

"rupanya dugaanku benar, jembatan ini ada penghubung,jadi kita temukan selop untuk menghubungkan jembatan putus ini."ucap Lili.

Losc yang melihat kejadian tadi masih terdiam ngeri campur takjub,benar-benar terheran dalam benaknya.

"aku masih penasaran dengan mangkuk yang tersusun di pegangan jembatan ini, begitu banyak pasti hanya satu selop untuk membuka penghubung jembatan."ucap Lili.

"kenapa kita tidak coba satu persatu."saran dari Losc.

"jangan kita harus tepat jika tidak kita akan masuk ke dalam perangkap."ucap Lili.

"baiklah aku mendengarkan dirimu."balas losc.

"kita kembali ke titik awal jembatan aku ingin mencoba."ucap Lili.

saat mereka kembali ke titik awal di mangkuk yang pertama Lili memmutar mangkuk pertama namun jembatan malah terbuka kembali,lalu ia kembalikan ke tempat semula ia mencoba yang ke dua dengan arah yang menutup namun tidak bisa berputar sontak Lili dengan senyum kemenangan miliknya.

"kak Losc kita berhasil."kata Lili dengan senyum kemenangan.

"benarkah?"tanya Losc dengan wajah terkesima.

Lili berjalan dan memutar setiap mangkuk ke arah yang menutup,sampai pada sebuah mangkuk yang dapat diputar ke arah menutup, dengan sendirinya sebagian dari jembatan tertutup lalu Lili memutar mangkuk berikutnya dan secara perlahan jembatan terus menutup dengan sendirinya.mereka berdua pun berjalan masuk tanpa adanya hambatan.

Sementara itu di kediaman keluarga puris,di kota ashdown Jinza masih terbaring tak sadarkan diri setelah terkena jarum emas milik Lili.Kaisar puris yang melihat keadaan putra tercintanya terus duduk termenung menunggu kedatangan khaos be yang mengambil penawar dari pulau lembah Kematian.Rasa putus asa terus tergambar di wajah kaisar.

Lupas yang merasa bersalah atas keadaan dari Jinza terus berlatih keras berniat untuk membalas kepada losc,dan Lili.

Di tengah kesuraman kaisar seorang masuk dan melaporkan kepada kaisar

"Tuan khaos be telah kembali,ia menuju ke ruangan tabib."ucap pengawal.

dengan wajah penuh harapan Kaisar langsung menuju ke ruang tabib keluarga puris.ia yang melihat khaos be masuk segera berlari.

"tuan be, apakah anda mendapatkan penawar racun jarum emas untuk putraku?"tanya Kaisar penuh harapan.

"tenang saja,kaisar tak perlu cemas aku berhasil membawa penawar racun itu."jawab khaos be.

Lupas yang mendengar pamannya telah datang kembali segera menemuinya.

ia mendapati pamannya sedang bermeditasi di ruangan pribadi miliknya.

"Lupas masuklah tidak perlu berdiri di depan pintu."perintah pamannya.

Lupas akhirnya masuk ke dalam ruangan itu.

"Paman berhasil membawa penawar itu dari dewa kematian."ucap Lupas

"ya, Sekarang kemarilah bantu aku."ucap khaos be.

ia segera membantu pamannya mengobati luka dalam yang mengenai khaos be.

"jika aku terlambat sedikit saja, mungkin aku sudah tidak hidup lagi."ucap pamannya.

"kenapa? apakah paman dilukai?"tanya Lupas penasaran.

"sudah aku bilang,jika tidak mampu jangan datang ke pulau itu,aku hampir terbunuh di sana, untungnya aku memiliki alasan tepat." jelas khaos be pada pamannya.

"alasan."

"orang yang melukai pangeran adalah putri dari Rohen,kau jangan mencari masalah dulu dengan mereka,aku tidak jamin bisa menjaga dan melindungi dirimu jika berurusan dengannya.sementara pemuda yang bersama putri Rohen, kekuatannya tiga tingkat di bawah ilmu milikku."ucap khaos be.

Lupas yang mendengar ucapan pamannya hanya dapat memendam amarah,ia sadar tidak akan ada kesempatan melawan mereka berdua.

Di sebrang sungai Yodo, Losc dan Lili masih mencari orang misterius yang berada di rumah itu.mereka sudah berkeliling namun tidak menemukan seseorang pun di rumah itu.Saat mereka berdua sudah merasa ditipu dan berniat keluar,dari atap turun empat orang menghadang langkah kaki mereka.

mereka berdua mengenali tiga orang yang mengundang mereka berdua namun tidak untuk orang di depannya.Sambil memegang sebuah buku dan pakaian warna hitam ditambah rambut yang diikat orang itu berjalan pelan sambil berkata

"dua singa masuk ke dalam hutan,muda menantang bahaya tak gentar,berani dengan tatapan menusuk siap menerkam."

"Niat baik memenuhi undangan, disambut penuh jebakan, apakah ada dendam."balas Lili.

"nona muda, kemampuan sastramu tinggi,

belajar dimana?"tanya orang itu.

"tata Krama,berbakti, dikunjungi tinggi, nama dulu,baru bicara."ucpa Lili lagi.

"maaf nona, meragukan kemampuan anda,

saya hula."ucapnya sambil membungkuk. mendengar orang itu mengucapkan nama losc dengan girang langsung memeluk erat orang itu.

"Paman aku losc."

"Losc, Losc warlod."ucap hula.

"ya,aku Livia cosc."sambung Lili.

"apa buktinya?"ucap hula.

setelah melepas pelukannya Losc dan Lili mengeluarkan peniup yang diberikan oleh gigan.

"ini, gigan yang memberikannya padaku dan Lili,para Yong Creed juga telah mengirimkan pesan melalui burung merpati milik kakek Waren."ucap Losc.

"sungguh,oh tuan warlod aku akhirnya bertemu cucu anda."

sembari berlutut memberi hormat diikuti oleh ketiga orang di belakangnya.

"cepat siapkan tempat untuk tuan muda."

ketiga orang itu dengan sigap segera membuka pintu rahasia yang berjajar dengan rak buku di sudut ruangan.

mereka berdua disambut hangat di tempat itu.

"maafkan atas kelancanganku tuan muda."

"tidak perlu,tetapi gigan bilang Paman membuka kedai di kota, kenapa bisa berada di tempat ini."sahut Losc.

"sebenarnya aku memang berada di kedai, namun setelah tuan Waren mengirimkan surat aku memilih pindah ke persembunyian ini."

jelas hula.

"Paman tempat ini benar-benar aman,orang bodoh tidak akan pernah bisa masuk, apakah paman yang merancang ini?"ucap Lili.

"tempat ini dulunya adalah persembunyian dari tuan Waren, kelihaian yang dimilikinya merancang ini,aku sendiri sempat bingung sejak pertama kali diajak beliau kemari."jawab hula.

"tuan muda kita tidak bisa menunggu lama,

dalam suratnya tuan Waren menyuruh memberikan ini padamu,pisau ini peninggalan dari tuan warlod, selama ini aku selalu penasaran tetapi janjiku tidak membuka pisau ini menahan diri untuk membukanya."ucap hula sambil menyerahkan pisau pada Losc.

Losc pun segera menarik untuk tahu pisau peninggalan kakeknya.saat dibuka pisau itu mengeluarkan sebuah sinar yang pada sisinya menuliskan pesan.

tujuh ksatria suci di bawah naungan jendral besar,kaisar menjadi senang.

"Lili,kau tahu maksud pesan ini?"ucap Losc.

Lili langsung memperhatikan ukiran yang ada di sisi pisau itu,ia lalu berkata

"ayahku pernah bercerita,jika jendral hakku adalah orang yang melayani kaisar suci adelar seratus tahun lalu,saat itu ia didukung oleh tujuh orang pemegang pedang suci,pada masa itu kekaisaran makku menjadi kerajaan terbesar di daratan.Namun setelah Jendral hakku dan kaisar adelar wafat,tujuh ksatria mengasingkan diri dan hanya menurunkan ilmu pedangnya pada keturunan dari ia sendiri sejak saat itu kekaisaran menuju pada kemunduran."jelas Lili.

"maksudmu jendral hakku yang terkenal dengan sebutan monster petir dengan tombak petir dan buku perang miliknya."

sahut Losc.

"ya, sayang tombak itu hilang keberadaannya."

sambung hula.

"aku tahu,waktu di pulau suru,aku pernah sedikit memainkan tombak itu bersama kakek Waren, namun karena terlalu mencolok jadi aku tinggalkan saja."

semua orang di situ langsung tercengang mendengar ucapan losc.karena hanya orang yang dipilih oleh tombak itu yang dapat meme gang dan menggunakan.

"kak Losc apa kau tidak membual,karena tombak itu sendiri yang memilih pemiliknya."

ucap Lili.

"kenapa,aku juga sudah membaca buku milik jendral hakku,buku itu berisi langkah perang dan aku tidak mengerti,jadi aku tinggalkan dengan tombaknya."jelas Losc.

"tuan muda berarti anda adalah pemegang selanjutnya,orang yang selain ada di sini tidak boleh ada yang mengetahui,bisa berbahaya."

ucap hula.

"memangnya kenapa berbahaya."tanya Losc.

"anda akan dicari oleh mereka,apalagi jika orang kekaisaran puris mengetahui anda akan ditangkap karena dianggap berbahaya."ucap hula.

Mereka hanya bisa diam mendengarkan penjelasan dari hula.Losc dan Lili bertatapan saling mengkhawatirkan satu sama lain.

"baiklah,tugas tuan muda sekarang adalah mengumpulkan ketujuh ksatria suci,karena mereka yang akan mendukung tuan muda untuk membela kekaisaran."hula menjelaskan kepada Losc.

Malam itu mereka berdua menginap di rumah milik hula.Losc duduk di jendela sambil memandang keadaan sungai Yodo yang tenang,di bawah sinar bulan ia merenungkan perihal apa yang akan terjadi di kemudian hari saat dalam lamunannya Lili mengagetkan dari belakang.

"hump."sambil menepuk pundak Losc.

"Lili,kau mengagetkanku."ucap Losc.

"sedang memikirkan apa? sepertinya sangat serius."sahut Lili.

"Lili, dalam perjalananku bakal banyak bahaya, aku tidak ingin melibatkan dirimu lebih jauh, sebaiknya...."

"tidak,aku tidak akan meninggalkan kak Losc dalam keadaan apapun."ucap Lili tegas.

"tapi yang ini bukan main-main."balas Losc.

Lili tiba-tiba langsung merangkul Losc dan memeluk erat tubuh pemuda itu.

"aku tidak main-main,sejak melihat kak Losc aku awalnya berpikir,kau benar-benar naif,dan mudah dibodohi,tetapi kau orang yang sangat baik dan berpendirian,jadi aku tidak akan membiarkan kak Losc dimanfaatkan orang." jelas Lili.

"baiklah aku juga tidak akan meninggalkan Lili sampai kapanpun."ucap Losc sambil memandang wajah gadis yang memeluknya.

"kak Losc kau pernah tidak mendengarkan ungkapan cinta."

"hmm."

"di dunia hidup bersama."

"mati bersama."sambung Losc.

mereka berdua lalu saling memeluk erat.

seorang pemuda dan gadis yang dihiasi oleh cinta,di bawah sinar rembulan mereka berdua melepaskan ciuman hangat serasa menyatu.

seperti dua merpati yang berpasangan tidak bisa dipisahkan,pedang dan sarungnya saling membutuhkan,dunia seakan berhenti sejenak, menjadi saksi pasangan yang ditakdirkan.

Dari jauh hula dan murid-muridnya menyaksikan tuan muda mereka sedang jatuh cinta.

"kapan ya,aku bisa seperti mereka berdua."

ucap murid tertua.

"kau ingat saat kau bertanya pada seorang wanita,ia meneriaki dirimu seorang penjahat bagaimana bisa kau mendapatkan seorang istri."balas hula masih tetap memandangi kemesraan tuan muda mereka.

Setelah berciuman cukup lama mereka berdua segera masuk dan kembali di kamar masing-masing.

Lili yang sadar mereka diperhatikan oleh empat orang itu langsung mendatangi mereka

"kenapa kalian berkumpul di sini?"tanya Lili pada empat orang itu.

"kami tidak sengaja lewat lalu melihat nona dan tuan muda sedang..."ucap hula sedikit ragu.

"sedang apa?"jawab Lili menekan mereka.lalu mereka berempat segera berlutut dan memohon.

"nona jangan laporkan pada tuan muda, sungguh kami tidak bermaksud melihat nona dan tuan muda."ucap hula ketakutan.

Lili pun tertawa melihat tingkah mereka berempat.

"Paman di hutan terlarang bibi mavia menunggumu dengan membawa tongkat bambu,suruh agar paman segera kembali jika tidak."ucap Lili menakut-nakuti sambil melirik ke sana kemari.

"baik seminggu lagi aku akan kembali ke hutan terlarang."ucap hula ketakutan.

di tengah keadaan itu terdengar suara keramaian orang, Losc yang melihat hal itu segera mendatangi mereka berlima.

"gawat, banyak pasukan puris datang kemari."

Nächstes Kapitel