"Kamu bahkan sekarang memanggil aku Paman. Apakah kamu sangat takut naik mobil presiden?" ujar Song Baiyan.
Suara pria itu membuatnya merasa nyaman. Tang Li menggenggam kedua tangannya dan meletakkannya di belakang punggung. Kemudian ia berbicara dengan Song Baiyan sambil berjalan mundur, "Aku memikirkan ini semua demi dirimu. Bisa-bisa nanti kamu akan dimakzulkan karena hal semacam ini."
Song Baiyan memperlambat langkahnya dan memandang penampilan Tang Li yang ceria dan energik ini.
Sepatu putih berukuran kecil itu menginjak dedaunan di sisi jalan, sehingga menimbulkan suara gemerisik yang pelan.
Saat menyeberang jalan, Song Baiyan melihatnya terus berjalan mundur, lalu ia menarik Tang Li ke sisinya. Pergelangan tangan Tang Li dipegang, seketika Tang Li merasa bahwa dirinya seperti boneka yang dikendalikan dengan tali, dituntun melintasi penyeberangan jalan di kampusnya.
Song Baiyan tidak melepaskan tangan Tang Li, tetap menggenggamnya dengan erat.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com