Chapter 1 – Game Master Lost Legion Online, Raie The Crazy Angel.
Bagian 1.
7 Agustus 2028, at 15:12 waktu Jepang.
Berada di sebuah tempat dekat stasiun di kota Tokyo, saat ini Haruna Claire terlihat sedang berdiri di dekat jejeran pertokoan disana. Dia sedang menunggu seseorang sambil membalas pesan yang masuk.
Menekan hologram keyboard di depan tubuhnya, dia mengirim pesan pada seseorang berinisial Senri Akane. Meskipun ini ada di dunia nyata, dengan menggunakan alat bernama Augma dia bias membuka menu controller di dunia nyata berkat technology AR « Augmented Reality » yang di tepatkan pada alat tersebut.
Sudah setahun yang lalu Augma diperkenalkan ke public sebagai generasi lanjutan dari Amusphere. Seperti yang diketahui bahwa tecklogy AR « Augmented Reality » berfungsi untuk menggabungkan benda maya dua dimensi atau pun 3 dimensi ke dalam kedalam lingkungan nyata lalu memproyeksikan benda-benda tersebut dalam waktu nyata.
Berbeda dengan Amusphere dengan system fulldive nya, Augma di program agar si pengguna tetap sadar. Bentuk fisik augma adalah Headgear, seperti sebuah headphone yang sering dipasang di telinga. Augma mampu mengirimkan data ke pemain berupa visual dan audio ketika para pemain sedang terjaga.
Memiliki banyak fungsi seperti system komunikasi, bermain game, kesehatan, olahraga, dan lainnya membuat alat ini menjadi tecknology yang sangat laku di pasaran.
Tidak heran hampir 60% populasi di Tokyo kini sudah menunggunakan alat ini.
Pengembang Augma sendiri adalah professor Shigemura Tetsuhiro.
Sudah hampir 10 menit berlalu sejak Haruna menunggu disana. Sambil membaca pesan balasan dari Senri Akane.
Senri Akane sendiri adalah Cecilia. Setelah melewati masa ujian tengah semester, akhirnya LunaClaire mulai memasuki masa libur musim panas. Beberapa hari lalu, mereka membuat janji untuk saling bertemu di dunia nyata.
Meskipun sudah berkenalan hampir 3 bulan lebih, Haruna sendiri belum menemui Cecilia di dunia nyata. Beberapa kali memang Haruna pernah mengajaknya bertemu di dunia nyata, namun Cecilia selalu sibuk dengan aktifitas di dunia nyata.
Namun ketika memasuki memasuki libur musim panas, Cecilia sendirilah yang mengajak LunaClaire untuk bertemu.
Memakai seragam sekolah Kitauji, Haruna mulai menuju ke station untuk bertemu dengan Cecilia. Karena Haruna sedang melakukan latihan musim panas untuk mempersiapkan diri menjelang turnamen nasional, setiap harinya dia selalu datang ke sekolah untuk berlatih. Bahkan LunaClaire baru melakukan fulldive sebanyak 2 kali saja minggu ini, itupun hanya sebentar.
Sementara itu, Haruna menyerahkan Ludnica sementara pada Rein. Karena event dari Game Master Raie, Legion Wars bias dibilang berhenti sementara.
Salah satu Event dari Raie adalah menurunkan 10 Raid Boss setiap harinya ke wilayah Lost Legion Online secara acak. Karena Raid Boss yang muncul berada di atas level rata-rata pemain, kini hampir seluruh Master legion memfocuskan diri untuk mempertahankan wilayah mereka masing-masing.
Meskipun begitu, selama 7 hari ini terakhir hampir 30 wilayah berhasil ditaklukan oleh Raie sementara itu 70 Raid boss lainnya berhasil di hentikan. Wilayah-wilayah yang kini menjadi kekuaasaan Raie tidak dapat di rebut kembali, kecuali ada seseorang yang berhasil mengalahkannya. Dan jika pada 31 Agustus tidak ada seorangpun yang berhasil mengalahkan Raie, seluruh wilayah itu akan menjadi wilayah netral.
Pertanyaannya saat ini adalah bagaimana cara mencapai pulau Alcanesz?
Karena Raie berada di atas pulau Alcanesz yang berada di langit Lost Legion Online, secara otomatis para player harus pergi kesana. Belum ada satupun orang yang berhasil mencapai pulau tersebut.
Memakai pet terbang seperti Phoenix, Dragon, Griffon, dll nya pun percuma karena pet memiliki batas ketinggian terbang. Begitu pun dengan sihir Aerial yang memiliki batas waktu dan ketinggian.
Satu-satunya petunjuk untuk menyelesaikan Event ini adalah NPC pria berjubah hitam yang kini muncul di tengah-tengah area teleport kota Sindria. Dengan menyelesaikan misi dari NPC tersebut, kemungkinan besar ada cara untuk menuju pulau Alcanesz.
***
Ketika Haruna mengirim pesan tertulis pada Senri Akane yang berisi letak posisi dirinya saat ini, tiba-tiba dia melihat seorang wanita di depan dirinya yang terlihat tengah mencari sesuatu sambil mengaktifkan Augma miliknya.
Saling bertatapan satu sama lain sejenak, akhirnya wanita yang memakai rok panjang serta pakaian putih itu mendekati Haruna. Dengan memakai kacamata dan membawa sebuah tas slendang di tangannya, dia menghampiri Haruna dan bertanya padanya.
"Apa kau LunaClaire?"
Terkejut dengan perkataanya, Haruna pun kini mulai menyadari bahwa wanita di depannya ini adalah Senri Akane « Cecilia ».
"Cecilia?"
"Ah sudah kuduga. Aku sempat bertemu dengan beberapa orang yang memakai seragam juga, tapi melihat rambut dan wajahmu aku menyadari bahwa kamu adalah LunaClaire. Aku sangat terkejut, ternyata wajahmu hampir mirip dengan avatar milikmu di dalam Game."
Masih terkejut, LunaClaire tiba-tiba mulai berteriak.
"Ehhhhhhhhhhhhhh!!"
"Kenapa berteriak?"
"B-bernarkah kamu Cecilia?"
Reaksi terkejut dan tidak percaya terlihat jelas pada wajah Haruna kali ini saat melihat sosok asli Cecilia di dunia nyata untuk pertama kalinya. Tentu saja dia sangat terkejut, karena Cecilia di dalam game adalah seorang Elf bertubuh kecil. Namun tubuh aslinya di dunia nyata adalah seorang wanita dewasa bertubuh tinggi.
Meskipun dia tahu bahwa avatar di dalam game sering berbeda jauh dengan tubuh asli di dunia nyata, namun Haruna sangat terkejut kali ini.
Alasannya adalah karena dia sering memanggil Cecilia dengan –Chan. Dia sempat mengira Cecilia berada di tingkat SMA sama dengannya, namun sepertinya dia salah.
Dari penampilannya, bisa dilihat bahwa kemungkinan besar Senri « Cecilia » adalah seorang Mahasiswa. Mungkin karena itulah juga Cecilia sering menolak untuk bertemu karena sibuk dengan kegiatan kampusnya.
"Aku memang Cecilia, apa ada yang salah?"
Jawab Senri sambil melihat kesekujur tubuhnya.
"Ehh, aku tidak percaya ini. Itu artinya aku--"
"Akh apa kau terkejut dengan penampilanku ini?." Jawab Senri sedikit tertawa dan tersenyum. "... Character Cecilia memang sangat berbeda dengan diriku di dunia nyata, aku juga tidak mengerti kenapa aku bisa mendapatkan character itu. Tapi aku menyukainya."
"Ah kalau begitu maaf"
"Kenapa kamu meminta maaf padaku?"
"Selama ini aku sering memanggilmu dengan –Chan. Aku tidak tau bahwa kamu jauh di atasku."
LunaClaire terlihat merasa malu.
"Tidak perlu meminta maaf, kau boleh memanggilku seperti biasanya. Aku tidak keberatan kok. Tidak usah canggung, kita bisa mengobrol seperti biasanya seperti dalam game."
"Meskipun kamu bilang begitu—"
Haruna terlihat begitu canggung berbicara dengan Senri.
"Tidak perlu dipikirkan. Ah maaf Haruna, bisa tunggu sebentar. Aku sudah bilang sebelumnya bahwa ada seseorang yang ingin aku perkenalkan padamu, dia akan segera sampai. Dia bilang sudah berada dek--"
Sebelum Senri menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba seorang wanita mengagetkan Senri dari belakang.
"Wahhh!!"
Senri terlihat sangat terkejut ketika wanita itu mengagetkannya dari belakang.
Seorang wanita bertubuh cukup tinggi serta memakai pakaian serba hitam dan berambut pendek. Memakai jaket kulit serta sepatu boots tinggi, wanita itu memiliki selera yang sangat unik. Berbeda dengan Senri yang seperti seorang anak kuliahan pada umumnya, wanita yang kemungkinan besar adalah teman Senri itu seperti seorang wanita pecinta music rock dengan pakaian serba gelapnya.
Memegang pundak Senri sambil menggetkannya dari belakang, dia mulai tersenyum dan sedikit tertawa melihat Senri yang kaget olehnya.
Berbalik dan melihat wanita yang mengagetkannya, Senri terlihat sedikit marah kali ini.
"Ritsu?"
"Maaf-maaf Akane Hihi"
"Huh dasar. Kenapa kau terlambat Ritsu?"
"Aku sudah datang 10 menit lalu, bisa dibilang aku tidak terlambat. Jika kau memberitahukan ciri-ciri temanmu ini, bisa dibilang kau yang paling terakhir datang kesini. Benarkan?"
Ritsu melirik kearah Haruna.
Haruna mulai menyadari apa maksud dari tatapan Ritsu padanya. Saat menunggu di tempat ini beberapa saat lalu, Haruna memang sempat berpapasan dengan Ritsu. Dengan pakaiannya yang sedikit mencolok, Haruna mudah mengingat orang-orang yang berlalu lalang di sekitar area ini.
Begitu pula dengan Ritsu, dia juga pasti dapat dengan mudah mengenali Haruna yang memakai seragam sekolah. Karena saat ini sedang memasuki masa libur sekolah, tidak ada seorang pun selain Haruna yang memakai seragam sekolah disini.
Dia dan Ritsu begitu mencolok di dalam kerumunan orang-orang diarea ini, karena itulah mereka dapat dengan mudah dikenali.
"Ah."
Haruna mulai ingat.
"Eh benarkah itu Haruna?"
Tanya Senri yang terlihat tidak mempercayai perkataan Ritsu.
"yah, aku sepertinya memang sempat berpapasan dengannya beberapa saat lalu."
"Benarkan kataku, aku tidak bohong."
Ucap Ritsu dengan bangga.
"Eh, itu artinya aku yang telat disini."
Ucap Senri menundukan kepalanya sedikit malu.
"Tidak usah dipikirkan Akane. Ah aku lupa mengenalkan diriku." Mendekati Haruna dan memberikan tangan kanannya, dia mulai mengenalkan dirinya."... Aku Arisa Ritsu, teman sekelas Akane. Senang berkenalan denganmu Haruna Claire."
Menjabat tangannya, Haruna mulai mengenalkan dirinya juga meskipun sepertinya Ritsu sudah mengenalnya.
"Haruna Claire senang berkenalan denganmu."
"Woah, apa kau mempunyai keturunan dari luar negeri Haruna?... Warna rambut, mata birumu, dan wajahmu sepertinya bukan dari makeup. Apa kau?"
Ritsu bertanya sambil memperhatikan penampilan Haruna.
"Ah benar. Ibuku adalah orang francis, karena itulah penampilanku seperti ini."
"Hmmm keren. Lalu kenapa kau memakai seragam?... Bukankah ini liburan musim panas?"
"Ah aku baru saja selesai melakukan kegiatan klub?"
"Klub?"
"Benar, karena sebentar lagi akan ada sebuah tournament nasional, selama liburan musim panas ini aku akan terus datang kesekolah untuk berlatih."
"Eh, klub apa yang kamu masuki?"
"Judo."
"Judo, benarkah?... Kenapa?"
Ritsu terlihat terkejut mendengar jawaban dari Haruna.
"Kamu pernah cerita padaku tentang Judo, kalau tidak salah alasan kenapa kau bermain VR game juga untuk berlatih Judo. Benarkan?"
Senri ikut berbicara.
"Karena saat kelas satu aku sempat cedera parah dan tidak bisa bergerak, aku berlatih di dalam dunia Game."
"Benarkah itu?... Ah, sebaiknya kita mencari tempat untuk mengobrol. Disini rasanya kurang pas."
Ritsu mulai menyarankan untuk berpindah tempat kali ini pada Haruna dan Senri.
"Karena Haruna baru saja berlatih keras, aku yakin kamu merasa lapar sekarang. Aku tau restaurant keluarga yang makanannya cukup enak disekitar sini. Disebelah sana."
Ucap Akane menunjukan jarinya kearah utara dari tempat itu, kemungkinan besar dia menunjuk kearah mall yang berada di daerah itu.
"Aku akan mengikutimu."
"Kalau begitu sudah setuju, ayo kita pergi."
***
Berada di sebuah restoran di dalam mall, akhirnya mereka bertiga mulai duduk dan memesan makanan ringan. Restoran ini pun sudah di lengkapi dengan sistem yang saling berhubungan dengan Augma, karena itulah tidak ada buku menu di atas meja.
Dengan mengaktifkan Augma, sebuah icon menu makanan sudah tersaji tepat di tengah-tengah meja dan ketika di tekan maka sebuah layar hologram berisi menu-menu makanan akan muncul.
Begitu juga dengan Haruna dan Senri yang kini sedang memainkan tangan kirinya di udara menggeser-geser hologram berisi gambar makanan di depannya. Sementara itu Ritsu hanya melihat mereka berdua saja tanpa bisa memilih makanan karena tidak memakai Augma seperti Haruna dan Senri.
"Ritsu, kau mau pesan apa?"
Tanya Senri pada Ritsu yang berada disampingnya.
"Tolong pilihkan untukku Akane, aku tidak tau harus pesan apa?"
"Heh, kau bisa memesan makanan disana kan?"
"Aku sedang malas mengantri di depan kasir. Kalau begitu aku memesan makanan yang sama denganmu saja."
"Huh baiklah kalau begitu." Berhenti sejenak melihat menu di depannya, Akane mulai melihat Haruna di depannya yang kini sedang kebingungan juga untuk memilih salah satu masakan dalam menu yang tersedia."... Apa kau sudah memutuskan mau pesan apa Haruna?"
"Hmmm, aku tidak tau harus pesan apa?... Semuanya kelihatan enak."
"Kalau begitu, bagaimana dengan strawberry icy short cake." Senri memberikan penawaran pada Haruna dengan memperlihatkan gambar dari nama makanan yang dia sebutkan barusan. " Kue lembut dengan toping ice cream vanilla yang manis, serta di tambah dengan topping strawberry yang segar di atasnya. Aku sangat menyukainya. Bagaimana menurutmu Haruna?"
"Apa kau sering kesini Akane?" Ritsu yang berada disampingnya memberi komentar. ".... Pantas saja kau melakukan diet khusus seminggu terakhir ini."
Mendengar itu, Senri terlihat marah dan mencoba memukul badan Ritsu disampingnya.
"Diamlah Ritsu."
"Hahaha maaf-maaf."
"Aku sudah menahannya seminggu ini, jadi kali ini tidak apa-apa."
"Benarkah, berat badanmu nanti bakalan naik lagi."
"...Hmmphh"
Senri Menatap Ritsu dengan wajah cemberut serta menahan nafas dimulutnya. Melihat ekspresi yang dibuatnya, Ritsu terlihat sangat senang dan sedikit tertawa. Tapi dia juga merasa sedikit bersalah saat ini, dia pun meminta maaf pada Senri karena sedikit mempermainkannya.
"Kalau begitu aku tidak jadi memesannya."
"Ah maaf-maaf, aku tidak akan bilang lagi. Kau boleh memesannya, dan aku juga ingin mencobanya. Jadi jangan cemberut lagi."
Ucap Ritsu sambil menyatukan kedua telapak tangan di depan wajahnya.
Haruna terlihat begitu senang melihat keakraban yang diperlihatkan oleh Senri dan Ritsu saat ini. Melihat itu, Haruna yakin bahwa mereka berdua sudah berteman cukup lama. Meskipun secara kasat mata bisa dikatakan mereka memiliki kepribadian yang berbeda, Ritsu yang sedikit tomboy dan Senri yang pemalu, namun mereka bisa berteman sangat dekat.
Melihat mereka berdua yang bagaikan pasangan komedi, membuat Haruna sempat tersenyum dan sedikit tertawa. Meskipun sempat mencoba menahannya, sepertinya Senri dan Ritsu sudah menyadarinya.
"Akhirnya kamu tersenyum juga Haruna."
Ucap Senri.
"Hmmmm?"
"Sejak tadi kau hanya diam saja, sepertinya kau masih belum terbiasa berada bersama dengan kami berdua."
"Tidak usah terburu-buru, nanti juga kamu akan terbiasa. Wajar saja kamu merasa canggung berada bersama dengan kami berdua. Selain itu, sebaiknya kita mulai mengobrol dengan topik yang bisa kamu ikuti." Ucap Senri.
Beberapa saat kemudian, seorang pelayan mulai mendatangi meja mereka bertiga membawa piring berisi makanan yang sempat mereka pesan sebelumnya. Mereka akhirnya memutuskan memesan makanan yang direkomendasikan oleh Senri.
"Maaf menunggu, ini pesanan anda Strawberry Icy Short Cake. Selamat menikmati."
"Ouwh ini kelihatan sangat enak."
Ritsu sempat berkomentar ketika melihat makanan didepannya. Dia mengambil handphone miliknya dan mulai mengambil gambar makanan itu sebelum dia memakannya.
"Ritsu, apa yang kau lakukan?."
"Aku akan memasangnya di akun IG milikku."
"Huh dasar Ritsu."
Setelah mengupload foto makanan di depannya, dia mulai mengambil sendok di sisi piring kue tersebut sebelum akhirnya mencoba mencicipi makanan itu.
"Uah enak sekali. Cobalah Haruna!!"
Mengikuti ajakan Ritsu, Haruna pun mulai mencicipi makanan itu. Reaksi yang sama pun terlihat dari wajah Haruna.
"Benar sekali ini sangat enak."
"Hehe benarkan kataku, makanan disini sangat enak."
Merasa bangga, Senri pun kemudian mulai menikmati makanan miliknya dengan wajah senang. Dia tersenyum lebar ketika menikmati makanan miliknya membuat Ritsu kembali sedikit tertawa.
Sesaat kemudian, Ristu kembali mengobrol dengan Haruna. Namun kali ini dia memulai pembicaraannya dengan topik yang berbeda. Dia kini mulai membicarakan tentang VR Game yang Haruna dan Senri mainkan saat ini.
"Jadi, kau pertama kali bertemu dengan Akane di game LLO beberapa bulan lalu?"
"Ya, aku bertemu dengan Senri saat berada di kota awal. Saat itu Senri adalah player pemula dan di ganggu oleh beberapa orang. Aku mencoba membantunya dengan menghajar orang-orang yang membantunya."
"Ehhh, sepertinya kau sangat kuat ya."
"Bukan hanya kuat, dia juga adalah seorang Master."
Senri mengikuti pembicaraan.
"Master?"
"Hmmm, kalau di Alfheim Online mungkin dia setara dengan Sakuya."
"Eh benarkah itu?... Uah berarti kau adalah pemain hebat."
"Sakuya?"
Tanya Haruna yang kini terlihat sedikit bingung.
"Dia adalah penguasa dari bangsa Sylph di game Alfheim Online saat ini."
"Heh, aku kurang begitu tau soal Alfheim karena cuman sebentar memainkan game itu sebelum pindah ke Lost Legion Online."
"Eh jadi sebelumnya kau pernah bermain juga Alfheim Online. Ras apa yang kau pilih saat itu?... Kalau aku adalah seorang Sprigran, sedangkan Senri adalah Sylph."
Tanya Ritsu.
"Kalau tidak salah, S-Salamander. Eh tunggu, kamu juga bermain VR game?"
Seakan tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Ritsu, Haruna sedikit terkejut saat ini.
"Meskipun hanya kadang-kadang saja, aku juga bermain VR game. Namun saat berada di bangku SMA, aku dan Senri sering bermain ALO bersama-sama. Karena kesibukanku sebagai anak kuliahan serta bermain musik, aku mengurangi bermain game."
"Bermain musik?"
"Ya, aku bermain musik juga."
"Ritsu adalah seorang vocalis dari sebuah band di universitas kami saat ini. Dia juga bisa bermain gitar."
Haruna kini akhirnya sedikit mulai mengerti alasan kenapa Ritsu memiliki gaya berpakaian yang nge rock seperti saat ini.
"Woah hebat."
"... Meskipun begitu, ada seseorang tidak menyetujuiku masuk band itu awal-awal." Ucap Ritsu sambil matanya melirik kearah Senri yang kini terkejut sesaat. "... Akhirnya dia marah, dan mulai bermain game lain tanpa sepengetahuanku."
"Ahhhhhhhhhhh berhentilah Ritsu—"
"Hihihi."
Hmmmm apa maksudnya?
Haruna melihat Senri kembali mencoba mengehentikan perkataan dari Ritsu. Sepertinya ada perkataan dari Ritsu yang tidak ingin dia dengar, karena itulah dia terus mencoba menghentikannya.
Namun beberapa saat lalu Ritsu bilang bahwa orang yang tidak menyetujuinya mulai bermain game lain.
Apakah yang dia maksud orang tersebut adalah Senri?
Saat di dalam game, Haruna pernah mencoba mencari tahu alasan kenapa Senri « Cecilia » meninggalkan Alfheim Online dan mulai berganti ke Lost Legion Online. Namun sampai sekarang Senri « Cecilia » tidak pernah sekalipun mengatakan alasannya, bahkan dia seakan menutupinya.
Apakah alasan kenapa dia mulai bermain LLO adalah karena Ritsu kini mulai jarang bermain ALO.
"Hmmm apa maksudnya itu?"
Tanya Haruna yang sedikit penasaran dengan perkataan Ritsu.
"Alasan ken—"
"Ah berhentilah Ritsu. Biarkan aku yang menceritakannya."
Teriak Senri pada Ritsu dengan wajah sedikit malu-malu.
"Ah maaf jika kamu tidak ingin, kamu tidak perlu menceritakannya padaku."
"Tidak apa-apa, aku akan mengatakannya. Ini soal alasan kenapa aku mulai bermain game lain selain Alfheim Online. Saat itu Haruna pernah bertanya padaku soal kenapa aku meninggalkan ALO?... Alasannya adalah karena saat itu aku sedang bertengkar dengan Ritsu."
"Bertengkar?"
"Saat itu aku sedang sibuk berlatih untuk bermain disalah satu live house di tokyo. Tapi karena kesibukan itulah aku mulai berpikir untuk berhenti bermain game VR dan focus bermusik. Tapi Senri marah padaku. Dia menganggap aku akan berhenti bermain bersamanya selamanya. Padahal aku hanya ingin berhenti sementara saja."
Muka Senri kini terlihat memerah dan malu mendengar perkataan dari Ritsu. Melihat reaksi itu, artinya seluruh perkataan Ritsu memang benar adanya.
Alasan kenapa Senri mulai memainkan LLO karena dia sedang bertengkar dengan Ritsu.
"... Itulah alasanya, aku tidak berani mengatakannya karena itu sangat memalukan."
Ucap Senri malu dan menundukan wajahnya.
"Meskipun di dunia game, sifat pemalunya tidak pernah hilang. Karena itulah dia selalu bermain bersamaku di ALO. Karena aku bilang mau berhenti, makanya dia sangat marah padaku."
"... Ah ini memalukan."
Menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, Senri terlihat terus mencoba menyembunyikan ekspresi wajah malunya dari mereka berdua.
"Senri selalu menyukai Alfeim Online, wajar saja dia marah padaku saat itu."
"... Tentu saja, karena kita bisa berteman seperti saat ini karena bermain bersama." Ucap Senri membuka telapak tangan yang menutupi wajahnya. "... Tapi, aku juga menyukai Lost Legion Online, karena aku bisa bertemu dan bermain denganmu Haruna."
Ucap Senri tersenyum pada Haruna.
"Ah ah, kau mencuri Senri dariku Haruna." Ucap Ritsu sambil bercanda. "... Kalau urusanku sudah kelar, mungkin nanti aku mencoba bermain bersama kalian di LLO. Untuk sekarang, maaf aku belum bisa ikut bermain bersama dengan kalian."
"Aku akan menunggumu."
Jawab Haruna.
Bagian 2.
Meninggalkan area mall, mereka bertiga akhirnya mengakhiri pertemuan itu. Berjalan kembali kearah stasiun untuk saling berpisah, mereka kini sedang menunggu lampu hijau untuk para penyebrang jalan.
Namun langkah mereka terhenti disana dan menatap siaran pada panel persegi besar di salah satu gedung di pertigaan sana.
Dalam layar tersebut terlihat gadis kucing berambut kuning dengan pakaian techno-pop sedang memandu sebuah acara yang sangat populer di dunia virtual, MMO Stream. Acara ini dapat di tonton di dunia nyata televisi maupun internet. Selain itu, acara ini disiarkan juga secara lansung di bar maupun penginapan di dunia VVRMO, maka banyak pemain yang suka menontonnya.
Setiap minggunya acara ini akan memilih salah satu game favorit untuk menjadi topik pembicaraan serta mendatangkan bintang tamu dari seorang top player dari game tersebut untuk di wawancarai memakai avatar dalam game tersebut.
MMO Stream kali ini sepertinya akan membahas tentang Lost Legion Online.
"Dalam seminggu terakhir ini, banyak sekali orang yang membicarakan tentang Lost Legion Online di internet karena Event besarnya yang tengah berlangsung selama liburan musim panas ini. Lihatlah ini!!"
Tepat di belakang gadis presenter itu, mulai terlihat sebuah video yang menayangkan seorang wanita berambut kuning dengan sayap putihnya sedang berbicara dengan lantang. Video tersebut adalah video ketika Game Master Raie membuka event miliknya minggu lalu.
"Kalahkan aku dan kalian akan mendapatkan semua milikku."
"Seperti yang kalian lihat, event Lost Legion Online kali ini sepertinya untuk mengalahkan Game Master Raie. Meskipun begitu, event ini tidaklah mudah. Raie berada di sebuah pulau yang melayang jauh di langit. Para player harus berusaha menuju ke pulau tersebut untuk mengalahkannya. Tapi apakah para player bisa pergi kesana?"
Sebuah pertanyaan keluar dari mulut gadis presenter tersebut. Perkataan itu juga yang menjadi bahan perbincangan hangat di dunia Virtual kali ini.
"Karena para player di Lost Legion Online tidak bisa terbang, lalu bagaimana cara mereka bisa sampai pulau tersebut?... Selain itu, setiap harinya Boss Monster akan di turunkan dari pulau tersebut kedaratan untuk mengambil alih wilayah kekuasaan di bawah sana."
Berhenti sejenak, Gadis presenter itu yang sebelumnya melihat kearah gambar-gambar di belakang tubuhnya, kini mulai kembali berbalik ke depan. Dia mulai berbicara kembali sambil melihat ke depan.
"... Hmmm, aku juga tidak begitu mengerti. Kalau begitu kita akan langsung menanyakannya langsung pada bintang tamu kali ini."
Sebuah cahaya teleportasi mulai muncul tepat di tempat duduk kosong di dalam area acara tersebut. Ketika cahaya itu mulai menghilang, sosok avatar gadis berambut kuning dengan sayap di bagian belakang tubuhnya muncul dalam siaran tersebut.
Dia adalah game master Lost Legion Online, Raie.
"Ya~halo, Raie Disini!!."
Sebuah sapaan dengan senyuman khas ala Raie membuka kemunculannya dalam siaran itu.
Berbeda dengan biasanya yang mengundang seorang top player, kini Game Master sendiri yang muncul dan akan diwawancai secara langsung. Kemunculannya itu membuat panel komentar di belakang mereka berdua kini dipenuhi komentar yang bertuliskan Raie-chan.
Pasti para pemain Lost Legion Online yang sedang menyaksikan siaran ini sangat terkejut dengan kemunculan Raie, pasalnya dalam seminggu terakhir Raie tidak menampakan dirinya sejak pembukaan Event miliknya.
"Untuk lebih jelasnya, kita akan mulai bertanya-tanya mengenai event musim panas di Lost Legion Online pada Game Master Raie sang pembuat event itu sendiri."
Setelah Raie duduk di kursi yang sudah disediakan, pertanyaan mulai dilontarkan padanya.
"Pertanyaan pertama. Event kali ini adalah event ke 3 yang kamu buat sendiri selama menjadi seorang Game Master?... Event kali ini bertajuk Alcanesz Sky Island. Apa itu sebenarnya?"
"Benar sekali, Alcanesz Sky Island adalah event ke tiga yang saya buat selama menjadi seorang Game Master. Alacanesz sendiri adalah nama pulau yang melayang di langit dimana saya berada. Event ini akan berakhir jika salah seorang berhasil mengalahkanku."
"Itu artinya kau akan bertarung juga, layaknya sebagai Last Boss?"
"Bisa diartikan seperti itu."
"Apakah tidak apa-apa jika seorang Game Master melakukan hal seperti ini. Banyak yang beredar gosip diluar sana yang mengatakan bahwa anda memang seorang Game Master gila?"
"Julukan itu tidak buruk."
Jawab Raie begitu tenang, bahkan dia terlihat masih baik-baik saja meskipun dijuluki seperti itu. Dia menganggap julukan itu sebagai pujian untuknya. Dia malah tersenyum mendengar perkataan itu keluar dari host.
"E-eh, kita lanjutkan kepertanyaan berikutnya." Merasa kebingungan dengan sikap Raie, pertanyaan beriutnya mulai di bacakan oleh gadis presenter. "... Apakah player lain bisa mengalahkan anda?... Soalnya anda adalah seorang game master."
"Lost Legion Online sendiri adalah game yang mengandalkan kekuatan fisik dan kepintaran player itu sendiri untuk bertarung. Jadi tentu saja aku bisa dikalahkan, jika player tersebut jauh lebih pintar dan kuat dariku."
" Ini adalah pertama anda bertarung bukan?"
"Benar, ini mungkin akan menjadi pengalaman pertamaku untuk bertarung secara langsung. Tapi jika ada seseorang yang berhasil mencapai ke pulau Alcanesz."
"Selain itu anda juga sudah memberikan informasi status karaktermu di internet dengan jelas. Armor, Weapon, Status, Job, Skill, dan lain-lainnya sudah anda posting di Situs LLO beberapa waktu lalu. Mari kita lihat!!"
Sebuah panel besar yang membuka halaman situs resmi LLO muncul di bagian belakang mereka berdua. Situs itu berada pada halaman informasi mengenai Game Master Raie yang baru terupdate beberapa waktu lalu.
Di dalam halaman tersebut, tertulis seluruh informasi mengenai Game Master Raie.
"Dengan melihat informasi ini para player bisa dengan mudah membuat strategy untuk mengalahkan anda. Apa tidak apa?"
"Aku sengaja memperlihatakannya agar para player lain tidak akan menganggapku curang jika strategy mereka tidak berhasil mengalahkanku."
"Oh seperti itu. Tapi bukankah job class milikmu ini adalah hal yang baru di Lost Legion Online?... Kalau tidak salah Valkrye itu adalah Rebirth Class. Apa maksudnya itu?"
"Valkrye adalah job terakhir dari Rebirth Class Lance. Memang benar ini adalah job baru, dan hanya saya saja yang mempunyainya. Meskipun begitu, seluruh informasi mengenai Job ini sudah bisa di lihat di situs LLO."
"Itu artinya para player tidak akan merasa kaget saat melawan anda nanti, benar begitu kan?"
"That Right!!"
Jawab Raie memakai bahasa inggris.
"Tapi bagaimana jika ada sebuah party yang berhasil menemui anda nanti di atas pulau tersebut, apakah anda akan membiarkan mereka melawan anda secara langsung atau anda akan melakukan PvP?"
"1 orang, 1 party, 1 Legion, atau pun seluruh player di LLO sekalipun boleh melawan ku secara langsung." Nada sombong terucap dari mulut Raie seperti sebuah peringatan atau tantangan langsung para seluruh pemain LLO. Seluruh orang yang menyaksikan ini mungkin akan sangat terkejut dengan penyataan Raie ini. "... Itupun jika kalian bisa pergi ke pulau Alcanesz dimana aku berada."
"Woah apakah anda benar-benar serius mengatakannya. Perkataan anda itu mungkin terdengar seperti sebuah tantangan bagi seluruh para player di LLO. Mungkin pernyataan itu akan membuat semua merasa bersemangat ataupun kesal.
"Lalu bagaimana dengan reward yang anda akan berikan?"
"Tetap sama, bagi siapapun yang berhasil mengalahkan saya maka seluruh rampasanku akan menjadi miliknya."
"Ah benar juga, event ini mengharuskan para player melakukan Raid Boss untuk mempertahankan wilayah mereka kan setiap harinya."
"Jika mereka tidak berhasil mengalahkan boss monster, maka seluruh area dimana monster itu muncul akan menjadi milikku. Sampai saat ini, aku sudah mempunyai 30 wilayah rampasan yang menjadi milikku. Jika kalian berhasil mengalahkanku, maka semua wilayah itu akan menjadi milikmu."
"Woah."
"... Dan ada satu lagi hadiah yang akan aku berikan pada kalian?." Tiba-tiba Raie mulai turun dari tempat duduknya dan melangkah maju kedepan.
"Apa itu?"
"Aku akan memberikan sebuah tiket kencan bersamaku pada player yang berhasil mengalahkanku. Tentu saja, kita akan melakukannya di dunia nyata atau tidak menggunakan avatar dalam game. Ini berlaku bagi siapapun/" Ucapnya dengan suara centil.
Melambaikan tangannya pada kamera, tubuh Raie kemudian diselimuti cahaya menyilaukan sebelum akhirnya menghilang dalam siaran tersebut. Perginya Raie pun membuat host acara tersebut terlihat kaget dan kebingungan, dengan cepat dia mulai berbicara dan menutup acara tersebut.
"E-etto, sekian untuk MMO Stream minggu ini. Sampai jumpa minggu depan."
Ucapnya sambil melambaikan tangan.
Bagian 3.
Membuka Amusphere pada wajahnya, wanita yang kini dalam posisi tidur di dalam ruangan miliknya yang sangat gelap mulai merangkak keluar dari tempat tidurnya. Ruangan itu begitu hanya di terangi oleh cahaya monitor yang menyala disamping tempat tidurnya.
Merangkak kesamping dan duduk di bersila didepan layar dengan masih menggunakan selimut yang menutupi seluruh badannya. Mengambil kacamata di atas meja di depan layar komputer, kemudian dia aengambil mouse di bawah lantai.
Mulai memasuki alamat web "Lostlegiononlineofficial.Jp", dia kemudia memasuki bagian forum yang berisi komentar-komentar para player Lost Legion Online disana.
Melihat obrolan para player yang tengah berlangsung saat ini di dalam forum tersebut, wanita itu mulai sedikit tersenyum kali ini.
Dalam forum ini, topik yang banyak dibicarakan adalah kemunculan game master Raie di acara MMO Stream beberapa saat lalu. Mereka sedang membicarakan Omongannya tentang hadiah kencan yang di berikan oleh Game Master Raie kali ini.
Selain seorang Game Master di Lost Legion Online, Raie juga berperan sebagai brand ambassador dari game tersebut. Dengan berperan sebagai Idol di dunia nyata, dia banyak mempromosikan game ini. Karena itulah Raie adalah orang yang terkenal dan memiliki fans base yang cukup besar juga.
Dalam IG miliknya saja dia sudah memiliki sekitar 200.000 orang lebih pengikut yang menyukainya, karena itulah tidak heran apa yang dilakukannya dalam MMO stream beberapa waktu lalu menjadi bahan pembicaraan di banyak situs kali ini.
Perkataannya mengenai hadiah kencan di dunia nyata menjadi topik hangat kali ini.
Tentu saja, siapa yang tidak mau berkencan dengan seorang idol sekaligus game master seperti Raie di dunia nyata dan melihat sosok aslinya.
Karena Raie selalu menggunakan Avatars ketika muncul di depan khalayak umum, tentu saja belum ada seorang pun yang mengetahui sosok aslinya di dunia nyata. Tentu saja ini akan menjadi daya tarik bagi para player untuk mendapatkan hadiah itu, terutama para player yang menjadi fans nya di Lost Legion Online.
Mungkin kali ini banyak player sedang berkumpul di tengah kota Sindria tepat di depan NPC pria berjubah hitam untuk mencari petunjuk cara menyelesaikan event ini.
Beberapa saat kemudian ketika wanita itu sedang melihat-lihat situs lain yang banyak berdiskusi mengenai kemunculan game master Raie di MMO Stream, tiba-tiba sebuah icon pesan masuk muncul di pojok kanan bawah layar monitornya.
Membuka pesan masuk itu, dia sedikit terkejut dengan isi dari pesan tersebut.
"Bukankah tindakanmu sudah cukup berlebihan Raie?... Apa-apaan dengan kencan hadiah kencan di dunia nyata itu."
Pesan itu dikirim oleh seseorang dengan Nickname Game Master Exso.
"Bukankah dengan begini akan menjadi sangat seru?"
Wanita yang merupakan Game master Raei itu mulai menggerakan jarinya pada keyboard untuk membalas pesan tersebut.
"Meskipun begitu, apa kau yakin akan menepati janjimu itu?"
"Huh, apa maksudmu?"
Sedikit mendecak, Raie terlihat sedikit marah kali ini.
"Apakah kau benar-benar akan berkencan dengan tubuh aslimu itu jika ada seseorang yang benar-benar mengalahkanmu?"
"Tentu saja aku akan melakukannya, jangan anggap remeh diriku."
"Benarkah itu?... Bahkan didepan diriku, kau selalu menggunakan avatars. Bagaimana bisa seorang NEET sepertimu menunjukan diri di depan seseorang yang belum kau kenal. Bahkan untuk keluar kamar pun kau sangat sulit."
Semakin kesal dan Marah, Raie sempat berguman kali ini sambil menggigit kuku tangannya.
"....Dasar menyebalkan!!"
Meskipun Raie kini sangat kesal, dia juga tidak bisa banyak melawan perkataan Exco kepadanya karena Raie sendiri sudah mengerti akan kondisi dirinya saat ini.
Sudah hampir 2 tahun berlalu Raie mengurung dirinya di dalam ruangan apartemen miliknya. Dengan bekerja sebagai Brand Ambasador & Game master di game VR Lost Legion Online, Raie memiliki penghasilan yang mencukupi untuk menghidupi dirinya sendiri hanya dengan bermain game.
Dengan sifatnya yang sudah beradaptasi di dunia luar, akhirnya dia mengurung diri di dalam apartemennya dalam jangka waktu yang sudah cukup lama. Meskipun begitu, Raie sesekali keluar dari ruangannya untuk bekerja. Terutama setelah keluarnya Augma yang memungkinkan dirinya dapat menggunakan tubuh Avatars Raie di dunia nyata.
Jika sebelumnya dia bekerja di dalam ruangan, kini sesekali dia sudah melakukan pekerjaan di luar ruangan. Karena itulah saat game master Exso menyebut dirinya seorang NEET dia terlihat sangat marah padanya.
Jari-jarinya kini kembali pada tombol keyboard di depan tubuhnya.
"Aku tidak akan menarik perkataanku. Jika memang ada seseorang yang dapat mengalahkanku di Event ini, aku pasti akan menepati janjiku. Aku bukan wanita pengecut."
Dengan cepat dia menekan tombol « X » menu chat itu dan segera menutupnya karena dia kini sangat kesal dan sangat marah. Mematikan komputer miliknya, dia mulai keluar dari dalam selimut yang menyelimuti tubuhnya, berjalan kearah salah satu pintu yang menuju ruangan tengah.
Sama gelapnya, lampu di ruang tengah apartemen miliknya pun sengaja dia matikan dan tirai jendelanya pun dia tutup rapat agar tidak ada cahaya yang memasuki ruangan itu. Berjalan kearah dapur dan membuka lemari es, wajahnya pun terlihat kesal kembali ketika melihat isi dari lemari es miliknya terlihat hanya menyisakan beberapa makanan kecil saja.
Dapurnya pun terlihat tidak rapi, banyak sekali plastik hitam besar yang menumpuk di sana. Di tempat pencucian pun, piring tergeletak begitu saja.
Dia mulai memeriksa lemari penyimpanan yang berada di atas tempat memasak, dia mengambil sebuah cup ramen disana. Memasak air panas dan menyeduhnya, dia duduk di dapur tersebut sambil memeriksa berita di forum LLO menggunakan Augma miliknya. Tangan kanannya memegang sumpit, sedangkan tangan kirinya bergerak di udara memainkan menu hologram yang muncul dalam indra penglihatannya.
Sudah hampir satu jam berlalu sejak Raie muncul di MMO Stream, dan perbincangan tentang dirinya pun masih menjadi trending topic di forum LLO.
Namun kali ini forum sedang membahas cara untuk menyelesaikan Event yang di buat olehnya, terutama pada NPC pria berjubah hitam.
NPC ini adalah salah satu petunjuk untuk menyelesaikan Event kali ini, namun sampai sekarang belum ada satu player pun yang dapat berbicara dengannya. Jika biasanya NPC akan mulai merespon secara otomatis ketika player menyentuh icon di atas tubuhnya, namun kali ini NPC pria berjubah hitam tidak merespon sama sekali. Tetap menunduk dan menyembunyikan wajahnya, NPC ini menjadi bahan pembicaraan kali ini.
LLO Memang dikenal juga sebagai game yang memiliki tingkat Quest yang sangat sulit karena setiap Quest memiliki keunikan dan kesulitan yang berbeda. Para player diharuskan mencari jalan keluar untuk menyelesaikan sebuah Quest dengan clue yang sedikit.
Event kali ini Clue pertama adalah NPC pria berjubah hitam yang berada di Sindria.
NPC ini tiba-tiba muncul dan sudah berdiri di tengah-tengah portal teleport setelah pembukaan Event oleh Raie, namun sudah seminggu berlalu belum ada respon sama sekali dari NPC itu yang artinya belum ada seorang pun yang berhasil memecahkannya sampai saat ini.
Clue lainnya yang sudah diketahui dan sering dibicarakan oleh para player adalah Drop Item yaitu « Keys » yang jatuh dari Raid Boss Event ini. Namun meskipun Drop Item ini diberikan para NPC itu, belum ada respon sama sekali darinya.
Beberapa orang sudah mencoba menggunakan ketiga Keys yang berbeda « Golden, Bronze, & Metal Keys » dari Drop Item tersebut, namun tetap belum ada perubahan.
Jika memang Drop Item ini diperlukan dalam Event ini maka itu artinya Sub Quest pertama dari Event ini adalah mencari Drop Item dari Raid Boss yang muncul.
Para player banyak yang berpendapat seperti itu, karena itulah banyak sekali player sudah bersiap di beberapa wilayah dengan party mereka masing-masing untuk melakukan Raid Boss dan mencari Drop Item tersebut.
Alasan inilah yang membuat Legion Wars terhenti.
Para player kini lebih memilih untuk memecahkan Quest kali ini karena hadiah yang di berikan sangatlah besar. Terutama para Chaser yang kini dengar-dengar sedang membuat sebuah aliansi besar yang diperuntukan hanya untuk menyelesaikan Event ini.
Tetapi tentu saja para petinggi dari setiap Legion sudah mendengar desas-desus mengenai hal ini dan mereka memperkuat penjagaan di wilayah mereka masing-masing untuk mencegah para Chaser masuk ke dalam wilayah mereka. Banyak sekali kasus yang mengatakan bahwa para Chaser sedang mencoba memperluas daerah kekuasaan Raie dengan cara menggangu para player yang melakukan Raid Boss agar wilayah tersebut berhasil di ambil alih oleh Raie.
Para Chaser ini seperti berusaha membuat Hadiah Event ini menjadi sangat besar terlebih dahulu sebelum mereka mencoba menyelesaikannya.
Meskipun itu tindakan yang sangat licik, tetap saja tidak ada larangan bagi para Chaser untuk melakukan ini.
Dengan scenario yang tengah terjadi saat ini, event kali ini menjadi sangatlah menarik.
Itu memang yang diharapkan oleh Raie sendiri.