webnovel

Misi Selesai

Levi menyipitkan Matanya dan memandang Ke arah Arima."Haa...?"

"Kapten Levi! Tunggu aku."Seorang wanita dengan Rambut Coklat berteriak sambil mendarat di dekat Levi.

Tiba-Tiba Squat Levi mulai berdatangan, Tiga Pria dan Satu wanita.

Arima mengabaikan Pasukan Pengintai itu dan berjalan Ke arah Armin, Mikasa dan Rico.

Eren sudah lama Tidak sadarkan diri.

Melihat Kondisi Eren Arima langsung berkata."Untuk sekarang ayo kita pergi menuju Markas pusat, Misi telah berhasil dan kuta harus membawa Eren untuk diberika Perawatan."

Armin dan Mikasa mengangguk setuju dengan apa yang Arima katakan.

"Hoi.. Bocah kau belum menjawab Pertanyaan ku yang tadi."Levi yang berada di belakang Arima mulai berbicara kembali.

Arima berbalik dan melihat ke arah Levi."Tidak perlu berbicara kepadaku, kau bisa mendapatkan Informasi dari siapapun yang berada di sini."

Levi terkejut dengan jawaban yang di berikan oleh Arima tersebut.

"Su-Sudahlah Kapten, Dia hanya Seorang kadet kita tidak perlu Bertanya kepadanya lihat Ada banyak Prajurit di sini. Kita bisa membicarakannya pada yang lain."Eld Jin, Mengatakan nya dengan berkeringat.

"Permisi apakah benar anda adalah Kapten dari Pasukan Pengintai Levi."Ian ketua Regu dari misi ini langsung mendekati Levi.

Levi memandangnya."Iya."

"Saya Ian Dietrichl dari Prajurit Garnisun, saya di tunjuk oleh komandan Pixis untuk menjadi Pemimpin dalam Misi untuk menambal Lubang yang berada di dinding dengan batu itu, jika anda ingin penjelasan saya tidak keberatan memberitahu tapi proritas kami adalah penyelamatan, seperti yang anda lihat Dia adalah Eren Yeger Sedang dalam kondisi Kritis oleh karena itu saya meminta Izin untuk melapor kepda komandan Terlebih dahulu dan melanjutkan perbincangan."Ian menjelaskan situasi dengan singkat kepada Anggota Squad Levi.

"Baiklah maaf jika anggota saya mengganggu anda, anda bisa kembali kedalam Markas dengan tenang kami akan mengikuti kalian, tetapi bisakah anda menyisakan satu anggota untuk menympaikan dituasi ini?."Komandan tertinggi Erwin Smith Yang berada di belakangnya langsung berbicara.

"Siap.!, Kalau begitu Rico kamu akan menjelaskan Kepada Komandan Erwin situasi sekarang.!" Ian melirik ke arah Rico.

"Siap."Rico yang dari tadi memperhatikan dari samping Langsung memberi Hormat.

Ian mengangguk lalu melihat kepada anggota Garnisun dan Kadet."Kepada semua Prajurit ayo kita bergerak menuju markas setelah itu, tunggu laporan lebih lanjut."

"Siap!."

Semua anggota Garnisun Dan kadet bergerak Ke atas dinding termasuk Eren Armin dan Lainnya.

Levi langsung meninggalkan Tempatnya dan berjalan Ke arah lain, Riko langsung berlari ke depan Erwin, memperkenalkan Namanya dan mulai menjelaskan situasi yang sedang terjadi.

"Ma-Maafkan Kapten-kita biasanya tidak seperti itu, haha..maaf."Petra Rai, meminta maaf kepada Kelompok Arima dan langsung berlari menyusul Levi.

"Ayo."Arima mengangkat Eren ke atas dinding dan mulai berlari sambil membawanya.

Setelah berlari beberapa saat, Arima sampai di dekat markas dan Langsung di sambut oleh Komandan Pixis dan Anggotanya.

Ian memandang Ke arahnya."Melapor Misi Sudah di laksanakan!."

Komandan Pixis melihat semua Prajurit yang berdiri di depannya."Kerja yang bagus, Wahai Pahlawan Trist."

"Siap.!!!"Mendengar ap yang di katakan Komandan Pixis Semua orang Merasa terhormat.

Semua Prajurit di persilahkan Untuk beristirahat, Arima yang sedang berisirahat Di samping melihat Sekumpulan Prajurit Pasukan Pengintai berdatangan, Seperti Erwin, Hanji, Mike dan yang lainnya.

Kelompok Pasukan Pengintai mendekati Komandan Pixis dan membicarakan Strategi untuk membasmi Titan yang ada di dalam Tembok.

Setelah mengobrol beberapa lama, mereka selesai merancang Rencana pemusnahan Titan di dinding, setiap meriam yang ada di tembok akan terus menembak Titan seperti biasa sedangkan Titan yang berkeliaran Di dalam Tembok akan di tangani oleh Pasukan Pengintai.

Arima mendapat Pesan dari para petinggi bahwa Semua anggota Kadet akan di Istirahatkan dengan Sementara.

Arima mematuhi Perintah dan Meninggalkan dinding dan masuk ke bagian dalam Markas Trist untuk beristirahat.

Setelah Sampai di Tempat Polisi Militer langsung mencegat kami untuk melanjutkan Perjalanan karena Eren Yaeger akan di tangani Oleh Polisi Militer untuk sementara, dan ditanyai Informasi lebih lanjut.

Semua orang memandang Ke arah Arima, Arima menyetujui Permintaan Polisi Militer dengan Mudah.

Mikasa memasang wajah keheranan dan Khawatir melihat ke arah Arima."Kenapa?"

Arima menepuk kepala Mikasa dengan pelan."Kita tidak bisa menolak Permintaan Polisi Militer, jika kita menentang Sama saja dengan menentang Perintah Raja, maka dari itu kita hanya bisa Diam. Untuk saat ini, lagipula Pasukan pengintai tidak akan berdiam diri saja setelah mengetahui fakta bahwa Eren bisa berubah Menjadi Titan."Arima menyimpulkan situasi dengan cepat dan melanjutkan Perjalanan.

Mikasa melihat Punggung Arima dan hanya bisa mengangguk percaya akan apa yang dia katakan.

Sesampainya di Resimen, Arima bisa melihat Keista, yang sedang sibuk mencari seseorang.

Arima melihat ini hanya bisa tersenyum dan menghampiri Krista. Ketika sudah cukup dekat Arima memegang tangannya dengan Cepat."Hali cantik apa kau merindukan aku?."

Krista Kaget karena ada yang tiba-tiba memegang tangannya, tapi ketika Krista mendengar suara yang di kenalinya, dia langsung berbalik lalu memeluk Arima.

"Wha...?? Apa."Arima tertegun Dengan pergantian Momen ini.

Krista Sudah menangis."B-Bodoh kenap kau Pergi dan Mengabaikanku seperti itu, dasar Bodoh!!."

Arima terkejut dan ingat ketika dia Meninggalkan Krista tanpa basa-basi. Arima mengelus rambutnya."Maaf.. aku tidak akan mengulanginya lagi."

Dia Tidak menjawab tapi hanya terus memeluk Arima sambil menangis.

Setelah beberapa saat, Arima Krista sudah Cukup tenang, Arima langsung berbicara."Krista Aku memang Tidak keberatan seperti ini, Tapi sepertinya untuk sementra ayo kita cari lokasi yang tepat untuk berduaan, karena disini kita sedang di lihat oleh banyak Anggota yang lain."

Mendengar ini Wajah Krista langsung berwarna Merah, tampaknya dia sudah melupakan bahwa mereka sedang berada di tempat umum.

Krista langsung melepaskan pelukanya dan langsung berlari karena merasa malu."Waaa....!"

"Krista Tunggu aku...!"Ymir yang sudah pingsan di tanah karena melihat adegan Romantis mereka langsung bangkit dan mengejar Krista.

Arima menggelengkan Kepalanya melihat tingkah mereka.

Waktu berlalu Malam sudah Tiba, Tapi suara Meriam yang di tembakan masih belum berhenti untuk membunuh Kumpulan Titan. Saat ini Arima sedang berada Di Tendanya dan Sedang memegang tinta dan kertas untuk menulis pesan kepada orang tuanya, untuk tidak perlu Khawatir Dengan keadaanya dan selalu menjaga kesehatan mereka.

Setelah menulis Pesan Kepada orantuanya Arima mengaktifkan Sharingan nya dan memerhatika Keadaan sekelilingnya, setelah Memintdai Dan cukup aman Arima langsung memasuki, Ruang kamuinya.

Di dalam Ruang Kamui Yang terdapat Banyak baru Batu Yang hancur dan Menjulang tinggi Arima sedang berdiri sambil menutup matanya.

Arima sedang memikirkan dan Memahami Kondisi pertempurannya yang dia lakukan Pada Hari ini. Jika ada kesalahan dalam gerakan atau apapun Perbaiki jika ada Gerakan Yang tidak perlu Buang.

Arima menutup Matanya beberapa saat dan Membuka Kembali matanya yang berwarna darah..

"Hahh... Lumayan juga untuk pertempuran Hari ini tapi itu semua hanya kemampuan Fisik dan Indra perasaku saja Aku belum menggunakan Mata ini sedikitpun. Aku bertanya-tanya Apa aku bisa pindah ke berbagai dunia dengan Mata ini.... Lagipula mata ini Sangat kuat Mempunyai Kekuatan Ruang dan Waktu... Aku pikir itu memungkinkan. Aku hanya Perlu imajinasi untuk memikirkan dunia apa yang harus ku datangi..."Arima langsung menggelengkan Kepalanya dan Menghilangkan Pikiran-Pikiran Itu, masalah itu bisa Arima pikirkan Di masadepan.

--------------------------------------------------------

Aku berencana untuk mengirim Mc Ke berbagai Dunia menggunakan [EMS] Ruang dan Waktuny. Tapi itu Masih jauh di masadepan. ;)

Nächstes Kapitel