Ha… Ha… Ha…
Hembusan nafas terengah-engah dari Jayden dan Ergy yang sekarang telah terkapar di atas tanah dengan langit sebagai atapnya.
Wajah yang penuh lebam dan benjolan memenuhi wajah mereka. Bertarung habis-habisan membuat tenaga mereka berdua terkuras habis.
Bibir Ergy pecah dan hidung Jayden sepertinya batah dibuat Ergy! Kedua mata mereka membiru dan mungkin ada bekas luka di tubuh mereka juga.
"Kau masih saja kuat, walaupun sudah kehilangan lengan kananmu!" Ujar Jayden ngos-ngosan.
"Apa kau lupa kalau aku kidal…" Seru Ergy terengah-engah.
Perasaan yang bercampur aduk diawalnya, kini sedikit menjadi lebih segar. Seperti susunan benang yang kusut kembali lurus dalam genggeman tangan yang ahli. Mungkin begitulah cara seorang laki-laki untuk menyelesaikan masalah mereka.
"Kau tahu kan, kalau putri Amora tidak mati karena menyelamatkan ku?" Ergy membuka suaranya lagi.
Ergy dan Jayden sudah lama hidup dalam kesalahpahaman. Kini, sudah waktunya untuk meluruskan semuanya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com