Tangannya terasa hangat di wajahku, tapi berbeda dengan tangan Alex. Kehangatan Dimitri malah membuat hatiku semakin merasa kedinginan.
Ia menghela nafasnya lalu menarik tangannya dariku setelah melihat respon ketakutanku. "Caroline, kau adalah Leykan berdarah murni... Tapi kenapa kau selalu terlihat ketakutan setiap kali melihatku?" tanyanya dengan heran. Ia menyisir rambut hitamnya dengan salah satu tangannya lalu duduk di atas sandaran sofa.
Ucapannya memang ada benarnya, tapi saat ini aku masih sama lemahnya dengan manusia. Dan aku tidak bisa mengeluarkan kekuatanku dengan sembarangan, karena konsekuensinya segelku akan terlepas dan kekuatanku bisa meledak tanpa kusadari.
"Apa yang kau lakukan di sini?" lanjutku tanpa mengalihkan perhatianku darinya.
"Alex Brennan dan yang lainnya sedang menyisir wilayah teritori mereka saat ini... jadi di mana tempat bersembunyi paling aman untukku kalau bukan rumah ini?" tanyanya terang-terangan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com