Adel membuka matanya, dia tidak tahu apa yang terjadi dengan tubuhnya. Yang Adel tahu hanya satuhal, tubuhnya terbaring dengan lemah di atas ranjang rumah sakit.
"Putri sudah bangun?"
Adel menoleh ke arah sumber suara. Dia melihat resepsionis yang tadi menjaganya, Adel tidak menyangka jika dia yang merawat selama dia tidak sadarkan diri.
"Saya kenapa?" Tanya Adel dengan suara lemah.
"Putri tadi pingsan, selamat Putri sedang mengandung enam minggu."
"Saya hamil selama enam minggu? Kenapa saya tidak menyadari semua ini?"
Mata Adel berkaca - kaca, dia tidak menyangka kalau dia sedang mengandung. Adel menangis karena selama ini dia tidak memiliki pikiran bisa mengandung secepat ini. Penantian dia saat menunggu Arma dulu terlalu lama tapi sekarang umur Arma yang masih sekitar dua tahun lebih dia sudah mendapat kepercayaan lagi menerima momongan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com