Iris menatap Freya, sepasang mata hitam itu terlihat berkilauan seperti sebuah batu permata yang baru saja diletakkan di atas etalase kaca.
Ini adalah kakak yang tidak pernah ia ingat dalam ingatannya.
Sosok Freya yang dewasa.
"Apa yang kau katakan, kakak?"
Iris menelan ludah, hatinya sedikit bergetar mendengar suara dingin dari Freya.
"Aku hanya bercanda, kau pasti tidak sabar melihat kue yang aku pesan di toko."
Iris mengalihkan pandangannya dan melihat jika tutup kotak itu telah dibuka oleh ibunya. Sebuah kue berwarna merah berlapiskan krim putih terlihat sangat menggiurkan, ada beberapa buah stroberi yang telah diiris berjejer di atasnya dan sedikit bubuk coklat bertaburan di sekitarnya.
"Ini … kakak …." Iris menatap Freya, air matanya kembali jatuh di pipinya.
"Ini adalah kue yang kau idam-idamkan kan? Aku melihat selebaran di bawah bantalmu."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com