Samar-samar Iris melihat sebilah pedang berkilat-kilat terpantul sinar matahari mengarah ke dadanya, jari-jarinya membeku, tidak dapat bergerak melindungi dirinya sendiri, air matanya meleleh mengenai tumpukan salju yang menumpuk di atas panggung.
Iris pasrah.
Setidaknya ia sudah melihat Thomas untuk terakhir kalinya, Iris mengulas senyuman di bibirnya yang pucat, ia memejamkan matanya, siap untuk menyerahkan kehidupannya di tangan Miguel.
Waktu berjalan terasa sangat lambat, pedang itu menyentuh dadanya yang telah terbuka, hendak mengoyak dadanya.
PRANG!
Dinding putih transparan yang melindungi Miguel dari serangan anak panah tiba-tiba hancur berkeping-keping bersamaan dengan seekor serigala besar berwarna abu-abu menghantamkan tubuhnya ke dalam, ia berguling dan membuka mulutnya hendak menerkam Miguel.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com