"Baiklah sekarang jadilah aktris yang pintar memainkan drama ya adekku."ucap Alvino sambil tertawa melihat tingkah laku Dinda berubah 190 derajat ketika Revano muncul dihadapannya
"Iyaa,anggep kita gak saling kenal ya, bangg."
ucap Dinda sambil mengeluarkan mimik wajah yang memelas
"Siapp tuan putrii."ucap Alvino yang tersenyum manis dihadapan adiknya
Setelah Revano datang ia langsung duduk disebelah Dinda, dan ia kembali memicingkan matanya kearah dinda karena ia sangat mengetahui sifat Dinda walaupun mereka baru kenal.
"Hmm,ada apa dengan gadisku ini.sepertinya ada yang disembunyikan"gumam Revano didalam hati
Lalu seakan tau dengan gerak gerik Revano,Dinda langsung menyambar untuk mengajak berbicara agar Revano tak begitu curiga terhadap Alvino.
"Bisa mati aku kalo Revano tau yang didepan ini adalah abangku"gumam Dinda didalam hati
***
"Baiklah Pak ini berkas yang harus ditandatangi kalian berdua karena ada beberapa persetujuan yang harus disetujui dengan tandatangani."ucap Dinda sambil menyerahkan beberapa lembar kertas yang berisi surat kontrak antara kedua perusahaan tersebut
"Oke saya akan tandatangani"ucap Revano yang setelah itu langsung menandatangani surat tersebut
"Gimana Pak setuju dengan persetujuan yang saya ajukan antar perusahaan kita?"tanya Revano ke Alvino sambil melirik kearah Dinda
"Baik saya setuju, segera ajukan proposal untuk mengajukan pencairan dana karena resort tersebut harus cepat dibangun jikalau kita tak mau kalah saing dengan perusahaan lainnya."ucap Alvino dengan tegas
"Baik nanti sekretaris kedua saya akan membuat proposal dan mengirim proposal tersebut keperusahaan anda."ucap Revano dengan penuh ketegasan
"Ha!Pak Revano ada sekretaris kedua ya?"tanya Dinda didalam hati sambil mengerutkan keningnya,karena ia tak paham dengan maksud yang barusan dikatakan oleh bosnya tersebut
"Baiklah,yasudah saya pamit duluan karena ada urusan yang masih belum selesai."ucap Alvino sambil berdiri tegak untuk pergi dari tempat tersebut
"Baik Pak,terimakasih sudah mau bekerja sama dengan perusahaan saya. Semoga kita memenangkan tender yang bisa membuat perusahaan kita maju di luar negeri."ucap Revano sambil menjabatkan tangannya dengan Alvino
"Baikla saya permisi dulu Pak Revano dan nona cantik ini."ucap Alvino sambil tersenyum kearah Dinda lalu ia langsung pergi menuju parkiran mobil
"Ckck dia tersenyum lagi dengan gadis kesayanganku."gumam Revano didalam hati, karena sedari tadi ia sangat kesal dengan perilaku Alvino lantaran Alvino terus menerus menatap Dinda secara tajam
***
"Ayo kita pergi dari sini."ucap Revano sambil menarik lengan Dinda
"Ih nanti dulu, aku belom makan dari tadii."ucap Dinda sambil mengeluarkan trik nya dari dulu yaitu terlihat lemah, letih dan lesu dihadapan Revano
"Hm baiklah, ayo kita makan dulu."ucap Revano sambil mengajak kembali Dinda untuk duduk dan memesan makanan yang ada disana
"Yess, ayooo."ucap Dinda yang bersorak kemenangan
"Aku mau ini, ini dan ini.bolehkann."ucap Dinda yang sedari tadi membujuk Revano dengan triknya tadi wkwk
"Yayaya pesanlah sesukamu."ucap Tevano sambil mengetik sesuatu dihandponenya
Lalu Dinda memanggil pelayan dan pelayan tersebut menulis pesanan yang dikatakan tadi oleh Dinda.
"Aku udah, kamu mau pesen apa?"tanya Dinda kepada Revano karena sedari tadi Revano masih terlihat asik dengan handponenya
"Samain sama kamu aja."ucap Revano lagi dan lagi ia berbicara sambil memainkan handponenya
"Liat aku kalo kamu lagi bicara sama aku!"
"Kamu tau,aku orangnya paling benci jika aku ngomong itu diabaikan!"ucap Dinda sambil mengarahkan mata Revano untuk menatap muka Dinda
"Huh! Iyaya maaf."ucap Revano sambil tersenyum takut dihadapan Dinda karena sekarang ekspresi Dinda sangat menakutkan
"Gadisku sangat lucu jikalau ia marah."gumam Revano didalam hati
"Yaudah pesenan aku samaain kayak kamu yang ini aja ya."ucap Revano sambil menunjukan menu yang tadi dipegang oleh Dinda
"Ohiya mbak ini ganti jadi 2 ya dan minumannya orange juice 2."ucap Dinda sambil memesan makanan dan minuman dengan pelayan
"Baik mbak silahkan ditunggu ya."ucap pelayan itu lalu ia pergi meninggalkan Revano dan Dinda
***
Setelah selesai makan, mereka pun segera kembali kekantor untuk menyelesaikan beberapa berkas yang mereka tinggalkan tadi...
"Ohiya Pak saya boleh nanya gak?"tanya Dinda kepada Revano karena sedari tadi dinda sangatlah penasaran siapa yang dibilang Revano sebagai sekretaris keduanya
"hmm, apa?"jawab Revano sambil memperhatikan layar komputer didepannya
"Siapa yang dimaksud sebagai sekretaris kedua bapak?"tanya Dinda sambil memperhatikan gerak gerik Revano
"Tak bisakah kamu memanggil namaku saja!"ucap Revano yang kesal karena sedari tadi Dinda menyebutkan embel-embel bapak kepada Revano
"Ckck baiklah Vano, bisakah kamu jawab pertanyaanku yang tadi?"ucap Dinda yang terlihat sedikit geram terhadap tingkah laku Revano
"Hm, kenapa kamu sangat ingin tau dinda?"jawab Revano sambil tersenyum tipis dan ingin menggoda Dinda
"Yasudah kalo gak boleh tauu!!!"ucap Dinda yang seketika diam lalu ia mengalihkan perhatiannya dengan mengetik sesuatu dihadapan layar komputer tersebutt
"Sungguh mengemaskann."gumam Revano sambil tersenyum menatap Dinda
*
*
*
TBC
Mau update terus setiap hari yakan?
kasih like dan komentar kalian dong wkwk supaya aku tambah semangat lagi nulisnya dan jangan lupa beri bintang 4/5 di novelku ya, satu lagi vote jangan dilupainn wkwk terimakasih teman-teman✨
Ohiya aku baru buat novel terbaru yaa, jangan lupa diliatin itu juga ya judulnya
" CEO ITU SUAMIKU" dibaca yapp