webnovel

Pukulan Terberat

Redakteur: Wave Literature

Kemarahan Sheng Anning telah mencapai puncaknya. Dia duduk di kursi mobil dengan sedikit bersandar, cengkraman tangan laki-laki berkaca mata itu masih terasa begitu sakit!

Dia bahkan hampir menangis!

Sheng Anning mengusap bagian tubuh yang terasa sakit, ia bertanya-tanya siapa orang tua dari laki-laki berkacamata itu hingga ia bisa sekasar ini.

Dirinya bukanlah sebuah barang, bagaimana mungkin ia mendorongnya seperti mendorong sebuah barang!

Tepat saat Sheng Anning mengeluh kesakitan, terdengar suara laki-laki yang sedikit serak. Sheng Anning pun terkejut dan gemetar saat mendengar suara itu.

Ini adalah suara Tuan Chen. Meski dulu mereka hanya bertemu dua kali, namun Sheng Anning mengingat dengan jelas suara laki-laki ini.

Kemarahan Sheng Anning pun menghilang dan bergantu menjadi gelisah.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel