Tidak heran jika Jiang Xuecheng sangat suka mencubit wajah Su Wan. Pasalnya, setiap kali wajahnya dicubit, perempuan itu selalu meringis dan protes kepadanya.
Wajah Su Wan yang sangat menawan serta ekspresi imut dan lucunya setiap kali protes kepada Jiang Xuecheng justru membuat suaminya itu semakin ingin mengganggunya.
Su Wan menyentuh pipinya. Meski tidak sedang berkaca, ia tahu bahwa wajahnya kini bersemu merah.
'Semua salah Jiang Xuecheng…'
Su Wan mengerutkan bibirnya dengan kesal, kemudian menundukkan kepala dan bergulat dengan bihun pedas di depannya, seolah menjadikan makanan itu sebagai pelampiasan.
Jiang Xuecheng merasa Su Wan yang kini tampak kesal terlihat sangat menarik. Nafsu makan istrinya itu sangat baik, ini membuatnya memilih untuk berhenti makan dan hanya melihat Su Wan makan.
JIang Xuecheng memandangi Su Wan, muncul senyuman dalam pupil matanya yang gelap.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com