Karena tidak tahu berapa banyak 'mangsa' yang ada, Yun Xi sama sekali tidak berani bersantai sejenak.
Setelah keluar dari gedung pabrik yang terbengkalai, dia tidak memanggil Kepala Staf Militer Lin. Dia mengangkat kepalanya dan melirik matahari terbenam di kejauhan. Sarafnya mulai mengencang.
Begitu hari mulai gelap, jarak pandang akan memburuk. Akan lebih sulit baginya untuk membunuh 'mangsa'.
Jika mangsanya melakukan serangan balik, dia akan menjadi target mereka.
Yun Xi melihat sekeliling, tidak yakin ke mana tujuan berikutnya. Akhirnya, pandangannya tertuju pada cerobong asap yang menjulang tinggi.
Sambil menggertakkan giginya, dia membawa senapan sniper di punggungnya dan berlari menuju cerobong asap dengan cepat.
Posisi cerobong asap itu relatif tinggi, bidang pandangnya juga lebih luas, dia akan dapat melihat dengan jelas ke arah mana dia harus pergi berikutnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com