webnovel

Kontrol Keluarga Lengkap

Melihat senyuman Samael, orang-orang disekitar menelan ludah mereka tanpa sadar.

"Melihat tekanan yang dia rasakan, aku akhirnya tahu arti kalimat «Kesederhanaan adalah kebahagiaan»"

"Ahh itu, aku paham. Tapi bagiku, rumahku kebahagiaanku!"

"Seorang raja harus menjalani kehidupan yang lebih jelas daripada yang lain dan menjadi sosok yang harus dikagumi rakyatnya!.... Kurasa aku paham kalimat ini."

"Samael mampu membagi antara perasaan pribadi dengan kepentingan umum. Dia menerima dosa dan kesalahannya demi melihat dan menerima sebuah tanah untuk menutupi lubang di celah yang dia miliki."

"Raja yang seperti ini, apakah itu adalah kekosongan untuk memilih? Dia hanya seorang robot jika menurutku."

"Seorang Raja adalah sosok yang dicemburui para bawahannya, tetapi seorang Raja juga sosok yang dipercaya mereka untuk memimpin jalan mereka! Karena itu, seorang raja tidaklah seorang diri!"

"Meskipun Samael terlihat sangat sendirian, tapi kalian lihat warna kekaguman di wajah ksatria itu? Dia menarik mereka semua !!!"

"Terserah kalian mau mengatakan apa, tapi aku akan selalu berada di sisi Yang Mulia! Dan aku akan terus mengawasinya, dari jauh!"

"Sama yang seperti ini, aku tidak membencinya. Tapi aku lebih suka Samael yang memberikan senyuman dan kehangatan dimanapun dia berada."

.

.

.

Banyak bisikan yang terdengar di sekitar...

Roland sendiri menyipitkan matanya melihat Samael, entah apa yang dia pikirkan sekarang, tapi dia telah melihat sesuatu saat ini.

"Bawa dia ke penjara, biarkan dia mendekam disana sementara sebelum mendapatkan keputusan total dari pengadilan."

Roland memberikan pria itu kepada ksatria lain disana, dan ksatria itu memberikan hormat pada Samael sebelum membawanya mengikuti perintah Samael.

Melihat kepergian pria itu, beberapa orang akhirnya menghela nafas lega.

Karena sejak pria itu pergi, suasana di ruangan ini akhirnya menjadi lebih tenang dan hangat!

Dan disana mereka melihat bahwa senyuman di wajah Samael menunjukkan warna hangat yang indah!

Samael sendiri menghela nafas dan berkata, "Satu lagi masalah yang kusadari. Sungguh...."

"Yang Mulia, masalah selanjutnya?"

Mendengar pertanyaan dari Direktur ini, Samael hanya tersenyum dan berkata: "Direktur, ini adalah keegosianku sendiri, jadi silahkan lanjutkan festivalnya."

"Bawakan kebahagiaan, itu perintahku padamu!"

Direktur segera berdiri dan mengangguk serius, "Saya pasti akan melakukannya Yang Mulia! Kesalahan hari ini akan segera saya perbaiki sehingga dua hari berikutnya, itu tidak akan mengecewakan Anda !!!"

Samael hanya melambaikan tangannya lembut, dan Direktur akhirnya pergi untuk melanjutkan penampilan festival.

Ririca juga menghela nafas melihat semuanya sudah berakhir, dan dia langsung memeluk Samael dari belakang dengan erat!

Disana dia berkata, "Jadi Kakak Sam sudah tidak marah?"

"Ohhh...Sayang, sejak kapan Kakakmu ini marah?"

"Pembohong, jelas Kakak marah. Biarkan saja itu meledak, itu lebih nyaman untuk dilihat, benar Sebas?"

....Jangan lihat aku!

Sebas mengumpat dalam hati, tapi di luar dia hanya memberikan hormat standar pelayan dan tersenyum: "Saya hanya tahu Yang Mulia melakukan ini demi kita sendiri!"

"Aku merasa pelayan laki-laki Putri kami adalah munafik?"

"Munafik? Kurasa dia hanya tidak mau masalah bukan?"

"Ahhh, Ahhhhhh–"

"Lantai atas, apakah ada masalah lagi?"

"Yang Mulia sangat tampan !!!" (Fans Wanita)

"Sudah kuduga akan ada yang mengatakan ini."

.

.

.

Ririca tertawa membaca komentar dari netizen gila ini, dimana saat ini dia sudah melepaskan Samael.

Melihat sekeliling, Ririca akhirnya mengambil tangan Samael dan menariknya menjauh dari pusat perhatian.

Samael membiarkan adik keduanya ini menariknya, terutama karena dia tahu bahwa gadis ini membawanya menuju kelompok BTS dan Sebas disana!

Sebas ingin sekali memukul kepala Ririca sekarang, kenapa kau malah membawanya kesini?!

Apa kau tidak tahu berapa banyak usahaku untuk tidak melihat matanya?!

Samael sendiri melebarkan senyumannya melihat ini, dan itu membuat anggota BTS itu bergidik!

"Kurasa, aku tahu siapa yang menargetkan kita dari tadi."

"Diam Jimin, tanpa kau mengatakannya pun kami semua sudah tahu apa yang terjadi sekarang!"

"Jangan bilang, Samael sebenarnya..."

Jungkook menarik nafas dalam-dalam dan berkata, "Sebagai fans nya aku tahu satu hal yang mutlak dari Samael! Dia adalah kontrol keluarga lengkap !!!"

"Kalian harus tahu seberapa banyak dia memanjakan adik-adiknya...Dan sekarang melihat kami dengan Ririca, mungkin..."

"Gulp..." x8

Samael akhirnya sampai ke sisi kelompok pria tampan ini dan menyapa, "Salam kenal semuanya, namaku Samael Duodere. Karena kalian teman Ririca, jangan panggil aku Yang Mulia saat ini."

"Tapi jika itu pertemuan penting, kuharap kalian bisa memanggilku dengan formal."

"Dan kau..."

Melihat Sebas, Samael bertanya: "Siapa atasanmu? Tidak, pakaianmu, kau Kepala Pelayan?"

"Yang Mulia, semoga harimu bahagia. Nama saya Sebastian, Putri Ririca sering memanggil saya Sebas. Kepala Pelayan ketujuh yang mengawasi dan menjaga Putri Latifa dulunya."

"Latifa? Ahhh, gadis itu. Kalau begitu aku serahkan Ririca kepadamu, dia tidak seburuk Latifa bukan?"

Sebas menahan diri untuk berteriak dan menunjukkan senyuman canggung di wajahnya!

Bercanda bukan? Putri Latifa yang dulu memang sering membuatku sakit kepala karena suka membawanya pergi ke daerah miskin dan ke daerah-daerah lainnya di Inggris...

Tapi kepribadiannya sangat lembut dan hangat!

Tidak, jangan salah paham....Ririca memang sangat baik, tapi dia memiliki sisi iblis kecil yang membuatku sakit Kepala !!!

Jadi jika dibandingkan mana yang lebih suka dia pilih, itu jelas Putri Latifa!

Sayangnya, sosok di depannya adalah Raja sekaligus Kakak Ririca, dan dia hanya bisa tersenyum!

Demi hidup dan pekerjaan, tahan Sebas !!!

Samael yang melihat ini jelas sedikit tahu apa yang orang ini pikirkan sehingga dia tertawa disana.

Ririca menginjak kaki Sebas, karena dia membuat malu dirinya di depan Kakaknya sekarang!

Lebih murni! Senyumanmu harus lebih natural, Sebas !!!

Melihat pertengkaran keduanya, Samael masih tertawa, tapi segera pandangannya tertuju pada BTS disana...

Masih dengan senyuman di wajahnya, dia bertanya: "Dan untuk kalian, apa hubungan kalian dengan adikku?"

"Jangan bilang, kalian ingin Adikku....kan?"

Nächstes Kapitel