webnovel

Degredasi Moral

"Benarkah?"

Yegudiel menatap Samael dengan mata berbinar, tapi saat berikutnya dia menatap saudari-saudarinya yang lain.

Melihat mata ini, mereka hanya memberikan senyuman pendorong.

"Ambillah, kau pantas mendapatkannya." Seraphina mengatakan ini dengan lembut.

Gabriel, Uriel, Raphael, dan Selafiel juga memberikan senyuman pendorong padanya, dan hal ini membuat Yegudiel senang sekaligus malu.

Disisi lain, para malaikat jatuh hanya mendecakkan lidah melihat ini. Meski mereka tidak mau, paling tidak di pihak mereka masih ada Lilith yang memiliki bayi Samael lebih dulu.

Hanya Asmodeus yang tidak tenang, tapi saat berikutnya, matanya bercahaya sebentar sebelum akhirnya dia kembali ke ketenangan awal di pelukan lengan Samael.

"Baiklah, karena itu keinginan Milord, Asmo hanya akan diam patuh disini~~" kata Asmodeus genit di telinga Samael.

Samael hanya menatapnya ringan dan bertanya, "Kebetulan kau ada disini, aku penasaran....Dimana Kakak Celica?"

"Apa yang kau lakukan dengan Kakak Celica? Aku sudah lama tidak melihatnya."

Jika ada yang lupa, Kakak Celica adalah panggilan Samael untuk Bibi Tivania yang telah menggunakan serum peremajaan.

Usianya dua kali lipat usia Helina, tapi berkata serum peremajaan ini, dia terlihat kembali ke usia 20 tahunan!

Asmodeus mengedipkan matanya beberapa kali sebelum akhirnya berkata, "Wanita itu, kah...Dia aku jadikan mainanku."

"Meskipun aku sudah bosan dengannya sekarang." Seperti yang diharapkan dari iblis nafsu, hanya itu kata yang bisa Samael pikirkan disana.

"Kau tidak merusaknya kan? Bagaimana kau menilainya, meski dia buruk, tapi dia masih Bibi Tivania."

"Jangan khawatir~ Aku memastikan mainanku selalu bagus dan terawat~ Tentu saja, masalah ini, aku tidak tahu~"

Tangan Asmodeus menggerakkan lengan Samael ke lembahnya, sembari tangannya menunjuk ke otaknya.

Jelas ini mengartikan Asmodeus tidak yakin dengan masalah mental dan masalah seksualnya yang kemungkinan akan berlebihan karena menjadi mainannya selama beberapa bulan!

Bahkan Samael merasakan sedikit kasihan padanya, dan berkata: "Ayo pergi ambil Kakak Celica, waktu hukuman sudah berakhir!"

"Baik, aku akan memimpin~~"

Asmodeus menarik lengan Samael dan langsung menariknya masuk ke gerbang khusus miliknya meninggalkan sebelas wanita cantik lainnya disana.

Yegudiel yang melihat ini hanya bisa bertanya kosong, "Milord, tidak akan dimakan olehnya bukan?"

...

Di neraka lantai keenam, di ruangan yang gelap dan penuh dengan aroma aneh di sekeliling.

Saat ini terlihat seorang wanita cantik tengah berbaring di sebuah ranjang mewah, atau lebih tepatnya terikat...

Benar, kedua kaki dan tangannya terikat oleh sebuah tali pada ujung kasur, dan kedua kakinya terbuka lebar memperlihatkan lembahnya yang diisi oleh beberapa alat mainan di atas usia 18+

Wajah cantiknya saat ini tertutup oleh manik-manik keringat, dan matanya juga ditutup oleh kain berwarna hitam.

Suara yang aneh terus terdengar dari mulut wanita itu, dan itu adalah suara yang seharusnya disensor di area ini.

Tiba-tiba gerbang terbuka dan dari sana muncul sosok Asmodeus dan Samael yang tiba-tiba terbatuk karena wangi menyengat udara disana.

"Ini afrodisiak..." kata Samael sembari mengibas-ngibaskan kabut dupa disana.

Jangan khawatir, hal-hal seperti ini tidak berefek pada Samael saat ini. Bahkan racun juga tidak berefek karena tubuhnya terus meningkat seiring kekuatannya meningkat.

Asmodeus hanya duduk di pinggir kasur disana sembari menyilangkan kakinya seksi saat melihat Samael.

Jarinya mengundang Samael dan dia berkata, "Master~ Mau bermain?"

Tergoda pasti, dan Samael yang segera duduk disamping Asmodeus segera diserang oleh dua lengan lembut miliknya yang dilingkarkan ke lehernya.

Keduanya langsung berciuman dan satu tangan Samael segera membuka pakaian minim Asmodeus untuk memberi kelinci besarnya ruang untuk bernafas!

Keduanya berguling-guling di kasur itu melakukan foreplay selama beberapa menit sebelum akhirnya Samael yang ada di atas tubuh Asmodeus menoleh ke arah wanita yang ada disamping mereka selama mereka tadi bermain.

Tangan Samael merogoh mainan disana dan memasukkan kasar, dimana suara aneh keluar dari mulut wanita itu.

"Yup, suara itu milik Kakak Celica. Meskipun agak serak, itu pasti miliknya." cara yang unik untuk menebak seseorang.

Samael segera tahu sosok itu adalah Kakak Celica dan segera membuka penutup mata disana.

Saat terbuka, dia langsung menyipitkan matanya karena perbedaan cahaya yang tiba-tiba.

Setelah terbiasa, dia langsung melihat Samael dan Asmodeus, lalu mengucapkan: "Nona Asmodeus...Berikan aku, kesenangan tolong~~"

"Ahahaha, dia agak rusak..."

Samael hanya bisa memijat pelipisnya sembari menghela nafas lelah, "Apa yang kau mainkan padanya."

"Hanya permainan biasa, tapi aku tidak menbiarkannya keluar sama sekali selama dua bulan ini~~"

"Kejam!" Samael merasa merinding pada permainan ini.

Bahkan dia tidak bisa merasakan bagaimana perasaan yang dirasakan oleh Kakak Celica sekarang.

Apakah itu yang dinamakan kenikmatan antara Surga dan Neraka?

Ya, kemungkinan seperti ini.....

Pada akhirnya Samael berdiri dan mengambil mainan di lembahnya sebelum akhirnya membuka semua ikatan pada Kakak Celica.

Saat semua ikatan itu terbuka, dia langsung menjadi serigala buas menuju Asmodeus yang juga menangkapnya dengan berani!

Keduanya langsung berciuman sangat panas dan sengit sembari bermain bersama dengan sepasang bola milik mereka satu sama lain~

Ini yang dinamakan, Lesbi Play~

Samael baru pertama kalinya melihat ini, dan dia rasanya agak baru melihatnya langsung dibanding melihatnya melalui layar.

Disaat keduanya bermain, Asmodeus tidak lupa bermain mata dengan Samael, dan dengan gerakan lihai jarinya, dia mengundang Samael!

Samael hanya terkekeh ringan dan berkata, "Kau ingin membuatku terjerumus ke degradasi moral bukan?"

"Hnmm? Tidak, mau?~~"

"Bodoh! Moralku sudah kusisihkan sejak lama !!!!" Dengan membuka bajunya, dia langsung terjun ke lautan daging sana.

Sungguh, moral orang ini sudah disihkan kesamping saat ini....

Nächstes Kapitel