"Terima kasih untuk waktu nya!" kata Tristan sungguh-sungguh.
"Ayo,kita ke rumah sakit sekarang!"
jessica mengangguk.
Sepanjang perjalanan ke rumah sakit, mereka tertawa
riang.tristan tertawa mendengar lelucon jessica. Lalu tiba-tiba
dia merasa sesak napas.
jessica sangat panik.
"tristan, kau kenapa?" Tanya nya gelisah.
"jessica…" kata Tristan lemah.
"Jangan berbicara, Tristan!" kata jessica. "Istirahatlah!"
Tristan menggeleng. "Aku ingin kau tahu bahwa hari ini aku benar-
benar sangat bahagia!"
Melihat muka Tristan yang pucat, jessica benar-benar ketakutan kita mau sampai di rumah sakit Tristan... bertahanlah Tristan
Tristan menggenggam tangan Jessica. "jessica, aku rasa waktuku
telah tiba. Jangan sedih. Aku yakin kau akan baik-baik saja
di sini jessica makasih kamu mau jadi pacar aku selama sebulan ini jessica aku bahagia bersama kamu aku akan mengenang semua kenangan kita di surga nanti
Setelah itu Tristan tidak sadarkan diri. "tristannnn!!!!" jessica
menjerit keras."Pak, cepat ke rumah sakit!" teriak jessica pada
Pak Joko
Sepuluh menit kemudian mereka sampai di rumah sakit rumah sakit dan
Tristanlangsung dibawa ke ruang operasi. Orangtua tristansudah
menunggu di sana.Setelah satu jam, dokter keluar dari ruang
tersebut.Melihat ekspresi dokter tersebut, jessicatahu
bahwa Trista telah pergi. Mama Tristan menjerit sambil menangis,
sementara papa Tristan memeluk istri nya dan ikut menangis.
jessica tidak percaya Tristan sudah tiada. Satu jam yang lalu
mereka berdua masih tertawa gembira. Kini jessica tidak bisa
bersama lagi. Para suster membawa tubuh
Tristan keluar dari ruang operasi, jessica langsung menghampiri
nya. Tristan terlihat seperti sedang tidur.
jessica meraih tangan Leon dan menangis keras-keras.
Tiga hari kemudian Sandra menghadiri upacara pemakaman Tristan.
"Ada sesuatu untukmu!" Papa Tristan memberikan surat
berwarna merah kepada jessica jessica mengambil nya dan membaca