.
mama akan merias wajah kamu
sandra mendandani putrid nya dengan perasaan senang.
dan sekarang buka mata kamuSandra membuka mata nya dan menatap muka nya di cermin.
Wajah yang memandang nya benar-benar cantik.
"Ah, Mama hampir saja lupa!" kata nya. Dia memasangkan
anting-anting perak ke telinga Sandra. "Cantik!"
Tatapan Jessica jatuh pada jam dinding di kamar nya. Sudah
jam setengah delapan.
"Aku telat!" teriak Jessica"Pesta nya dimulai jam tujuh! Aku
harus pergi!"
Sandra menenangkan anak nya. "Sudah ada taksi yang menunggu
di depan rumah!"
jessica berlari mengambil sepatu nya dan memakai nya. Lalu dia
mengambil kado yang sudah terbungkus di atas tempat tidur
nya. Jess Jessica menoleh ke mama nya.
"Terima kasih, Ma!" kata nya canggung. Lalu dia bergegas naik
taksi. Dari atas jendela kamar anak nya, Sandra memandang
putri nya yang berlari ke arah taksi. Putriku sudah besar,
desah nya dalam hati.
"Selamat bersenang-senang, Jessica" Kata nya kemudian ia mama
. Tristan memandang kerumunan orang di depan nya. Dia sudah
meniup lilin dan memotong kue, tetapi tamu yang dia harapkan
belum datang juga. Apakah dia tidak akan datang? Tanya nya
dalam hati. Tentu saja Tristan akan kecewa jika Jessica tidak
datang.
Jessica keluar dari taksi sambil mengeluh. Sepatu hak tinggi
nya telah membuat nya harus berjalan perlahan-lahan. Rumah
Tristan lebih besar dari rumah nya. Para tamu terlihat sudah
berdatangan.
jessica merapikan gaun nya dan berjalan sambil mengernyit.
Sepatu nya benar-benar membuat nya sengsara.
Ketika jessica memasuki rumah Tristan semua mata memandang
ke arah nya. Jessica berjalan sangat cepat melewati mereka.
Mata nya mencari-cari Tristan di antara kerumunan orang di
depan nya.
"Kau seperti nya tidak menikmati pesta ini!"
Tristan menoleh ke belakang dan mendapati papa nya sedang
mendekati nya.
"Bukan seperti itu, Pa!" kata Tristan "Pesta nya meriah. Mama