webnovel

Chapter 05 - Good Appa (Ayah yang Baik)

Ini adalah pertama kalinya Jungkook melihat secara langsung sosok bayi yang masih dalam keadaan baru lahir dari rahim seorang perempuan.

Jungkook sedikit tersenyum, sekaligus bersyukur dengan pengalaman apa yang sudah ia ketahui dan ia pelajari saat ini.

"Ah, ini beneran bayi ya? Jadi, begini keadaan bayi yang baru lahir? Selama ini kookie gak pernah melihatnya langsung." batin Jungkook.

"Selamat ya pak, bu---bayinya laki-laki. Tuh, dia terlihat sehat dan tampan seperti appa nya." ucap dokter yang pandangannya malah tertuju pada Jungkook.

"Huh? Dok, tapi saya bukan suam-----"

Belum selesai Jungkook melanjutkan bicaranya, tiba-tiba ibu-ibu itu menarik tangan Jungkook.

"Terimakasih ya nak, sudah membantu dan menemani saya selama melahirkan anak itu. Kamu memang anak yang baik." seru ibu-ibu itu yang masih berbicara lemah karena tenaganya habis setelah melahirkan.

"Ah---- iya, gwaenchana ahjuma." singkat Jungkook sembaring menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Jangan panggil saya ahjuma. Saya ini masih muda loh.. nama saya Shin Yeri, panggil saja Yeri." sahutnya.

Jungkook hanya mengerenyitkan dahinya,

"Saya sangat berharap, jika bayi saya sudah besar nanti, semoga saja dia akan tumbuh dewasa dengan paras yang tampan dan juga baik hati seperti kamu."

Seketika Jungkook tersipu malu. Namun, dengan segera ia buang wajah memerahnya itu ke sembarang arah.

"Ah, tidak ada lah bu! Eh maaf, maksud saya Yeri noona. Kalau saya memanggil anda dengan sebutan 'noona', boleh kan?" ucap Jungkook.

Yeri hanya mengangguk dan tersenyum menatap Jungkook.

_____***_____

Sambil menunggu bayinya selesai dimandikan dan dipakaikan baju, Jungkook dan Yeri terlihat sedang mengobrol sembaring mengenal satu sama lain.

Setelah selesai, dokter pun langsung membawa bayi itu kepada Yeri.

Dengan perasaan bahagia bercampur haru, sepertinya Yeri terlihat sangat menyambut kehadiran buah hatinya. Jungkook pun juga begitu.

Dia sebenarnya sangat ingin segera menggendong bayi itu sembaring mencoba menciumnya. Karena, sudah jarang sekali Jungkook mencium aroma asli bayi baru lahir semenjak tantenya melahirkan anaknya yang ia anggap sebagai sepupu.

Karena paham melihat Jungkook yang daritadi melirik-lirik dan sangat ingin menggendong bayinya, akhirnya Yerin menyuruh Jungkook untuk mencoba menggendongnya.

"Jungkookie, kamu terlihat sangat ingin menggendong bayi ini ya? Ini, aku kasih kamu untuk segera merasakan bagaimana rasanya menggendong seorang bayi imut yang baru lahir." ucap Yeri.

"Ya, kookie ingin sekali menggendong bayi imut itu, Yeri noona! Jungkook sangat ingin segera menciumnya juga." sahut Jungkook dengan ekspresi gembira.

"Apakah appa nya sudah belajar bagaimana cara menggendong bayi?" tanya suster tiba-tiba yang masih ragu dengan kemampuan Jungkook.

"Hehe---- belum sus, jadi bagaimana caranya? Ah, kookie sudah tidak sabar ingin segera menggendongnya." Jungkook kini tersenyum memperhatikan gigi kelincinya.

Akhirnya, suster itu mengajari Jungkook cara menggendong bayinya dengan benar. Jungkook terlihat sangat serius memperhatikan gerak-gerik sang suster saat awal permulaanya mencoba menggendong sebuah boneka.

Sudah terlihat lebih baik, akhirnya sang suster mempercayai kemampuan Jungkook dalam menggendong bayi, kemudian ia menyerahkan bayi aslinya pada Jungkook.

Awalnya Jungkook memang terlihat agak kaku dan ketakutan. Tapi, lama kelamaan Jungkook dengan santai dan terbiasa dengan posisi tangannya saat menggendong bayi.

_____***_____

"Ah, dia sudah sangat cocok menjadi seorang ayah." batin Yeri yang tersenyum dan memandang Jungkook tiada hentinya.

"Andai saja, appa nya juga mempunyai sikap lembut dan imut seperti Jungkook." tiba-tiba Yeri teringat akan suaminya yang tidak bertanggung jawab itu.

Yeri melamun sebentar, pandangannya masih tertuju pada Jungkook yang saat ini masih belajar disana bersama suster. Namun, tidak dengan pikirannya. Entahlah! Pikirannya kini malah kosong tertuju pada siapa.

"Yeri noona, lihat ini! kookie sudah bisa menggendong bayinya." seru Jungkook tiba-tiba yang menyadarkan lamunan Yeri.

Goresan senyum dibibir Yeri mengembang perlahan saat ia melihat tingkah imut dan manis Jungkook terhadap bayi mungilnya.

"Wah, sepertinya suami anda sudah sangat cocok menjadi seorang ayah kelak ya? Baru diajarkan caranya sebentar, dia sudah paham dan terlihat santai menggendong bayinya." seru salah satu suster yang terkagum terhadap Jungkook.

"Anu dok, saya sebenarnya bukan suam----" lagi-lagi ucap Jungkook terhenti.

"Ah, iya dok. Dia memang dari dulu sudah sangat menginginkan seorang bayi." sahut Yeri yang memotong pembicaraan Jungkook.

"Uh, sungguh manis dilihatnya. Anda beruntung sekali nyonya, bisa mempunyai suami seperti itu." ucap gemas salah satu suster lainnya.

Yeri hanya kembali tersenyum,

Kemudian, Jungkook membawa bayi yang digendongnya ke dekat Yeri yang masih terbaring di ranjang.

"kookie sangat senang, noona! Ini adalah pertama kalinya kookie belajar menggendong bayi yang baru lahir dengan benar." senyum Jungkook seolah tidak mau terlepas sembaring memandang wajah bayi itu dengan imut.

"Oh iya, kira-kira Yeri noona akan menamainya siapa? Masa, daritadi kookie hanya menyebutnya dedek bayi?" Jungkook terlihat memanyunkan bibirnya.

"Itu terserah kookie saja. Nama bayi itu, aku serahkan sama kamu. Aku akan setuju siapapun namanya, asalkan kamu bahagia setiap bermain bersamanya." sahut Yeri.

"Woah, jinjja? Terserah kookie, mau menamai bayi ini siapa saja? Jinjja noona?!" seru Jungkook kegirangan.

Yeri hanya tersenyum mengangguk,

"Kalau begitu, kookie akan menamainya Yoon Sanha. Bagaimana, Yeri noona?"

.

.

.

.

.

.

.

~ to be continued ~

Nächstes Kapitel