Tetapi pada saat ini, di depan kebencian Bai Ran, Quan Rui tiba-tiba merasa bahwa hidupnya sangat tidak berarti.
Quan Rui bahkan tidak takut mati, tetapi ia hanya takut akan kebencian di mata Bai Ran.
"Tembak saja, maka kamu bisa membalas dendam." Quan Rui bahkan mengajari apa yang harus dilakukan Bai Ran.
Ketika Quan Rui berbicara, ia jelas melihat bahwa tatapan Bai Ran tiba-tiba tertarik kembali.
Tatapan mata Bai Ran tidak lagi jernih. Saat menatap Quan Rui, kebencian yang kuat hampir ingin membakar Quan Rui menjadi abu!
Bai Ran sepertinya benar-benar membenci Quan Rui, ya?
Kata-kata Quan Rui ini malah menjadi sebuah ironi ekstrem untuk Bai Ran!
Tidak peduli apa pun yang terjadi, pistol di tangan Bai Ran bahkan tidak bisa digerakkannya sedikit pun...
Quan Rui menebak, Bai Ran tidak berani menembaknya, bukan? Karena itulah ia bisa mengatakan hal-hal seperti itu dengan sembarangan!
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com