webnovel

Kenapa Ia Harus Mengakui Perasaannya?

Redakteur: Wave Literature

Setelah mengenakan dua kaus kaki sutra berwarna putih selutut, Ye Fei lalu mengeringkan rambutnya hingga kering dengan pengering rambut. 

Su Mohan sepertinya tahu bahwa Ye Fei sudah memulai aksinya, jadi ia tidak mendesaknya lagi. Sebaliknya, ia mengingat kembali adegan laki-laki dengan sekuntum mawar di tangannya yang ia lihat di bioskop hari ini.

Setelah mengesampingkan beberapa dokumen, Su Mohan lalu mengeluarkan ponselnya dan mulai mencari, 'Bagaimana cara mengekspresikan rasa cinta kepada seorang gadis?'

Saat kata 'cinta' diketik, Su Mohan merasa agak canggung. Lalu, dengan cepat dirinya menghapus kata 'cinta' tersebut. Setelah mempertimbangkannya sebentar, ia pun kemudian mengetik kata 'suka'.

Tapi kalimat ini tidak mulus jika diubah menjadi 'suka'. Su Mohan pun menjadi sedikit tidak sabar, lalu ia menghapusnya kembali. Setelah beberapa saat, satu kata pun muncul di dalam benaknya, yakni 'Pengakuan'.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel