Ketika Ye Fei bangun keesokan paginya, saat itu jam sudah menunjukkan hampir pukul delapan. Ia tidur sangat nyenyak, seolah-olah ia masih memimpikan Su Mohan.
Ye Fei mengerutkan kening saat melihat gaunnya. Ternyata ia sudah mengenakan piyama tidurnya. Ia tidak tahu kapan ia tertidur tadi malam dan sepertinya ia bahkan tidak mencuci wajahnya...
Ye Fei menarik sandalnya dan berencana untuk mandi. Tetapi, begitu ia meninggalkan tempat tidur, ia melihat dua panci kecil dan semangkuk acar di atas meja kecil.
Ye Fei mengusap kedua matanya hingga ia yakin bahwa ia tidak sedang bermimpi. Ia melangkah maju dan begitu ia membuka salah satu tutup panci, kepulan asap panas menerpa wajahnya. Satu panci bubur kurma dan kacang merah yang terlihat sangat menarik terlihat di dalam panci serta mengeluarkan aroma yang lezat.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com