Lantai bawah markas Left Head menjadi saksi atas pertarungan antara dua kakak-beradik. Tidak ada yang memberi celah sedikitpun dalam pertarungan itu. Serangan demi serangan beradu, keahlian bertarung keduanya tidak bisa diremehkan sedikitpun.
Tapi Vabica bisa merasakan kalau Heim tidak bertarung dengan sungguh-sungguh. Serangan-serangan Heim begitu mudah ia hindari.
"Mengecewakan, Kak!" ucap Vabica sambil memusatkan energi-nya. Ia akan mempraktikkan apa yang telah dipelajarinya sewaktu berlatih bersama Ive di Danau Cermin.
Vabica memusatkan Khy pada senjatanya, memperkuat dan mempertajamnya. Aura Khy berwarna biru terang menyelubungi Halberd plasma miliknya. Ia benar-benar sudah bertekad kuat untuk mengalahkan kakaknya.
Melihat hal itu, Heim menyimpan rasa tenang di hatinya. Ia merasa lega melihat adik semata-wayangnya itu bisa berkembang pesat. Karena itu, ia tidak ingin mengecewakan sang adik.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com