Bukan hanya Chintya yang termangu di tempat. Melainkan juga Monna.
Anthonie benar-benar melaksanakan ucapannya.
Mengambil ponsel dan menekan beberapa nomor. Lalu memesan taksi online.
Monna dan Chintya saling menatap.
Memikirkan hal yang sama.
Monna reflek mengusulkan sesuatu.
"Saya juga. Tolong pesankan satu taksi untuk saya!"
Mungkin akan memakan biaya yang lebih mahal ketika biasanya Monna lebih sering menggunakan angkutan umum untuk mengantarnya sampai ke rumah.
Namun karena Monna tidak ingin terus berhubungan, atau dihubungkan dengan Anthonie. Alternatif ini tidak terlalu buruk.
Namun kerutan tidak senang muncul di wajah tampan itu.
"Kenapa kau harus pulang naik taksi ketika aku sudah bersedia mengantarmu?"
Menepuk kening dan menutupi kekecewaannya.
Monna menggigit bibirnya dengan gelisah.
Ketika Anthonie masih berniat menghubungi orang lain dan membuat sebuah permintaan baru.
"Datang ke lobby dan temani salah satu karyawati yang sedang menunggu taksi!"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com