"Kalau aku yang mengajakmu apa kamu akan menolaknya Mas? aku ingin berdansa denganmu." ucap Fazrani dengan tatapan penuh cinta.
Allam menatap wajah Fazrani tak berkedip. Bagaimana bisa dia menolak keinginan istrinya, tapi kalau dia menerimanya rasa malu dan rendah diri menyelimuti hatinya. Bagaimana kalau semua mata memandangnya dan mengatakan kalau dirinya tidak pantas dengan Fazrani.
"Mas apa yang kamu pikirkan? kita berdansa ya." ucap Fazrani dengan tersenyum merasa saat yang tepat untuk menunjukkan kalau dirinya lebih mencintai Allam.
"Baiklah Dek, tapi aku tidak bisa berdansa." ucap Allam akhirnya menerima keinginan Fazrani untuk berdansa.
"Aku juga tidak bisa Mas, kita bergerak sesuai kata hati kita saja." ucap Fazrani tersenyum tenang sambil menggenggam tangan Allam yang dingin dan sedikit gemetar.
"Kamu membuatku gugup Dek." ucap Allam dengan suara berat mengikut Fazrani yang berjalan ke tengah-tengah di mana beberapa orang juga berdansa.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com