webnovel

KABAR BURUK

"Selamat pagi Dek." sapa Allam dengan tatapan penuh cinta mengawali pagi yang begitu indah.

Fazrani mengusap kedua matanya seraya melihat wajah Allam yang sudah terlihat begitu segar dengan rambut basahnya.

"Selamat pagi juga Mas, wajah kamu terlihat segar. Apa kamu sudah shalat Subuh?" Tanya Fazrani seraya merangkul leher Allam dengan manja.

"Hem... Tinggal kamu yang belum shalat subuh Dek. Bangun dan shalatlah sebelum matahari terbit." ucap Allam seraya mengecup kening Fazrani.

"Ya Mas, tapi aku malas berjalan ke kamar mandi. Tubuhku terasa lemas." ucap Fazrani dengan suara merajuk.

"Apa karena semalam, tubuh kamu menjadi lemas Dek? maafkan aku karena permintaanku kamu menjadi seperti ini." ucap Allam menangkup wajah Fazrani dengan perasaan bersalah.

"Bukan karena semalam Mas, kita kan sama-sama menginginkannya. Mungkin karena bawaan bayi kita, aku di serang rasa malas." ucap Fazrani mengusap lembut wajah Allam menenangkan hati Allam yang merasa bersalah.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel