Melihat Bima tiba-tiba diam, membuat Rudi takut. Takut dia akan mendapat SP1 atau bahkan parahnya adalah pemecatan. Dia tidak mau kehilangan pekerjaan hanya karena menggoda teman wanita Bima. Entah apa sebutan yang pantas untuk Laura. Karena Bima tidak pernah menyebut dengan panggilan yang spesial.
"Pak Bima, Mbak Laura, saya pulang aja duluan ya. Saya sepertinya mencium aroma pemecatan ini. Sebelum benar-benar terjadi, sebaiknya saya pulang. Saya masih banyak cicilan Mbak. Rumah, motor, kulkas bahkan hp juga masih nyicil. Saya jangan dipecat ya Pak Bim. Saya minta maaf kalau saya ada salah." ucap Rudi sambil bercanda. Berharap Bima tidak diam saja setelah ini.
"Ya udah pulang saja sana." ucap Bima sambil mengibaskan sebelah tangannya dengan tujuan agar Rudi cepat pergi dari sana.
"Iya-iya Pak. Jangan galak-galak kenapa? saya akan pergi. Tapi kalau saya pergi, jangan dicariin ya Pak. Terutama Mbak Laura. Jangan kangen sama saya ya Mbak. Saya ga mau gantiin si Jerry."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com