webnovel

Mencari Cinta Sejati

Lima belas menit kemudian terdengar suara bel pintu. Chloe membuka bergegas membuka pintu dan Ny. Kim melangkah masuk dengan menenteng kantong berisi buah.

Stefan ? tentu saja dia sudah bersembunyi di kamarnya dengan berbekal sepiring makanan dan beberapa kaleng bir.

"tante sudah makan ?" tanya Chloe ramah

"belum dan kebetulan tante lapar"

"kami baru selesai makan" kata Marco sambil berdiri dari tempatnya duduk

"ck....ck.....kamu makin mirip papamu saja.....kamu tidak suka karna tante datang dan menganggu waktumu berduaan dengan istrimu" Ny. Kim menatap keponakannya dengan tatapan mengejek

"tante sudah tau jadi...."

"Marco !" Chloe memotong dan memelototi suaminya "kalau kamu sudah selesai lanjutkan urusanmu" usir Chloe.

Marco dengan patuh meninggalkan meja makan, semula dia berniat untuk melanjutkan pekerjaannya di ruang kerjanya tapi akhirnya dia mengambil laptopnya di ruang kerja dan melanjutkan pekerjaannya di ruang tengah, dia mau menguping apa yang di bicarakan Ny. Kim dengan istrinya, dia harus berjaga-jaga jangan sampai Ny. Kim berusaha menculik istrinya lagi.

Chloe mengambilkan piring baru untuk Ny. Kim dan menemaninya duduk makan, meski Chloe sudah makan bersama suaminya tadi, tapi dia masih sanggup makan setidaknya tiga piring lagi. Yah...jangan berpikir Chloe rakus, itu karna aktivitas sebelumnya dengan suami cabulnya sangat menguras tenaganya, jadi dia perlu banyak asupan makanan untuk memulihkan tenaganya he he he...🤭😁.

"kamu yang masak semua ini ?" tanya Ny. Kim sambil menggigit ayam saus lemon, lalu menyendok ikan woku dari mangkuk dan memindahkannya ke piringnya.

"bukan, mama yang kirim" jawab Chloe jujur

"sepertinya kakak iparku sangat perhatian sama kamu"

Chloe cuma menanggapi dengan senyuman.

"Chloe....kamu berteman dengan Stefan sudah berapa lama ?"

"ehm...sekitar lima tahun"

"lima tahun ?....berarti saat kalian di italy ?" Chloe mengangguk "kalian sama-sama sekolah barista ?" sekali lagi Chloe mengangguk "seberapa dekat hubunganmu dengan Stefan ?"

Mendengar pertanyaan Ny. Kim telinga Marco langsung berdiri, konsentrasinya beralih dari laptop ke percakapan dua wanita di meja makan.

"en...kami cukup akrab...kami en .....bisa di bilang sahabat" jelas Chloe, mendengar jawaban istrinya Marco menghela nafas lega.

Kebalikan dari Ny. Kim, dia menghembuskan nafas kecewa "hanya sahabat ? tidak lebih ?"

Menangkap kekecewaan Ny. Kim, sikap Marco langsung siaga satu "tan...tante ke sini mau tanya keberadaan Stefan kan ?" Marco menyela pembicaraan mereka.

Ny. Kim melirik ponakannya "Marco tidak bisakah kamu membiarkan tante ngobrol dari hati ke hati dengan Chloe ?" tanyanya dengan sikap bermusuhan.

"tan...jangan coba-coba mencuri istriku" Marco mengabaikan protes Ny. Kim

"huh....kamu memang menyebalkan seperti papamu" gerutu Ny. Kim.

"kenapa tante tidak menggeledah rumah lalu pulang ?"

"Marco kamu mengusir tante ?" tanya Ny. Kim tidak percaya, tak lama kemudian matanya berkaca-kaca "sebegitu bencinya kamu sama tante ?" air mata sudah mulai menetes di pipi putih Ny. Kim.

"Marco.....kamu keterlaluan" gertak Chloe, lalu meraih tangan Ny. Kim "tante sudah jangan menangis, abaikan saja dia" hibur Chloe

Marco melirik istrinya, lalu Ny. Kim dan dia mendengus acuh tak acuh. Itu adalah trik lama Ny. Kim, menarik simpati dengan air matanya, dan Marco tidak percaya bahwa istrinya akan tertipu.

"hu....hu.....memang sejak dulu Marco tidak suka sama tante, dia dingin dan kata-katanya selalu menyakitkan.....yang tante sesalkan kenapa kamu memilih menjadi istrinya, kamu pasti sangat menderita, dia pasti sering menggertakmu, kalau kamu menikahi Stefan dia pasti akan memanjakanmu..."

Nah kan tebakannya benar, Marco menghela nafas sambil melirik istrinya dan berdoa semoga istrinya tidak teripu oleh drama yang di perankan Ny. Kim.

"tan...tidak baik di dengar orang luar kalau tante terus ngomong begitu, saya sudah menikah dengan Marco dan kami akan menjaga pernikahan ini sampai kami tua, jadi tolong tante jangan membuat orang luar jadi salah paham dengan mengatakan mau mengambil saya menjadi istri Stefan"

Mendengar istrinya Marco diam-diam tersenyum dan mengacungkan jempol, suasana hatinya yang semula suram karna kedatangan Ny. Kim jadi terangkat.

Ny. Kim sendiri juga langsung terdiam mendengar penuturan Chloe, dia tidak menyangka akan di nasehati demikian olehnya, namun dalam hati dia semakin kagum dan menyesal kenapa anak berandalnya tidak melamar Chloe duluan.

"tan...boleh saya tanya ? sebenarnya kenapa Stefan kabur ?" tanya Chloe serius

"en...." Ny. Kim langsung memasang ekspresi murung "tante sebenarnya malu mau cerita....." Ny. Kim menarik nafas dan membuangnya "Stefan....anak berandal itu....dia membawa anak perempuan ke rumahnya semalaman dan meninggalkannya begitu saja, bagaimana tante tidak malu.....tante mencari anak berandal itu untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya"

"bukannya tante yang membius Stefan biar tidur dengan perempuan itu ?" tanya Marco dingin

Untuk beberapa saat Ny. Kim terpana dengan pertanyaan ponakannya "en....si berandal itu sudah menghubungimu ya ? benar kan ? di mana dia sekarang ?"

"tante....kok tante tega sih kasi Stefan begitu ?" kata Marco dingin

"tan....." Chloe buru-buru memotong sebelum suaminya berkata kasar terhadap Ny. Kim "tante seharusnya jangan memaksa Stefan seperti itu, meski Stefan orangnya suka main-main sama perempuan tapi pada dasarnya dia pria yang baik, dia tidak akan tidur dengan seorang perempuan tanpa ikatan pernikahan. Dia kencan dengan banyak wanita karna dia belum menemukan cinta sejatinya, nanti saat dia menemukannya tante tidak suruh pun dia akan menikah, saya yakin itu jadi tante coba percaya sama dia"

Kata-kata Chloe sangat menyentuh Ny. Kim. Dia menatap Chloe dengan mata kagum "seandainya kamu....."

"tante cukup" Marco buru-buru memotong perkataan Ny. Kim

"oke....Chloe tante akan mendengarkanmu, tapi tante masih berharap kamulah yang jadi..."

"tan !" sekali lagi Marco menyela

"oke.....oke.....tante tidak akan berkata begitu lagi" kata Ny. Kim sambil mendengus ke arah keponakannya yang tengah menatapnya dingin. "kalau begitu tante pulang dulu, nanti kalau si berandal itu menghubungimu beritahu dia untuk pulang, tante tidak akan memaksanya lagi" Ny. Kim beranjak dari tempat duduknya.

Chloe mengantar Ny.Kim sampai di luar. Ny.Kim menggandengan tangan Chloe dengan erat "Chloe kalau suatu saat Marco menggertakmu..."

"eehhhmmmmm....."

Ny.Kim mencelos dengan rasa bersalah lalu buru-buru pamitan "tante pulang"

"hati-hati tan" Chloe mengingatkan sambil tersenyum.

Setelah Ny.Kim pergi tiba-tiba Marco sudah memeluk pinggang istrinya lalu menggigit ujung telinganya.

"jadi apakah aku cinta sejatimu ? itu kah alasanmu mengajakku menikah ?" bisik Marco

"aishh..." Chloe melepaskan tangan suaminya yang memeluk pinggangnya "kamu terlalu banyak bermimpi" Chloe dengan gesit berlari masuk ke dalam rumah, menghindari tangan suaminya yang mencoba meraihnya.

"kapan kamu akan mengakui kalau kamu mencintaiku ?" kejar Marco

Chloe tidak menjawab dia cuma meleletkan lidah dan melarikan diri.

💞💞💞💞💞

Sudah satu minggu Chloe giliran kerja siang, Stefan juga sudah pulang ke rumahnya. Ny. Kim tidak datang menganggunya, beliau kembali ke Korea dengan damai.

Tiba-tiba Ny. Suri hari ini datang ke toko. Beliau duduk di depan menantunya yang sedang sibuk membuat kopi. Sambil sesekali menyeruput moccacino, mata Ny. Suri tak berpindah dari menantunya.

"dari caramu memperlakukan kopi mama bisa lihat kecintaanmu padanya" kata Ny. Suri setelah sekian lama hanya diam. Chloe hanya menanggapi dengan senyuman. Ny. Suri menyeruput kopinya lagi "mama dengar beberapa waktu lalu kalian bertengkar ?"

Chloe mengangkat sebelah alisnya "Jason yang cerita ?"

"Jocelyn" Ny. Suri menatap mata Chloe "dia bilang kamu menuduh si muka batu selingkuh dan kalian bertengkar" lanjut Ny. Suri

"oh.....kami sudah membicarakannya, itu hanya salah paham" jelas Chloe. Dalam hati Chloe curiga bahwa orang yang mengirim foto Marco adalah Jocelyn, bukankah dia selalu mencoba membuat perselisihan antara dia dan Marco.

Ny. Suri tersenyum lega "syukurlah kalau sudah beres, dalam rumah tangga ke salah pahaman harus di bicarakan dengan ketika kalian sudah sama-sama tenang, jika kalian membicarakannya dalam keadaan emosi justru akan membuat masalah makin besar, tapi Marco tidak menggertakmu kan ?"

Chloe tersenyum "tidak ma, mama tenang saja, dia baik kok sama aku"

"syukurlah kalau dia tidak menggertakmu, kalau dia berani menggertakmu bilang sama mama, biar mama tarik telinganya"

Chloe merasa terhibur dengan kata-kata Ny. Suri. Memang benar kalau saat menikah bahwa yang di nikahi bukan hanya suami atau istri kita saja tapi seluruh keluarganya juga. Dan sebuah keberuntungan kalau seorang menantu perempuan bisa mendapatkan mertua yang baik dan pengertian. Karna sepanjang sejarah mayoritas mertua membenci menantu perempuannya karna telah mengambil anak lelakinya yang berharga, atau kalau tidak mereka akan mengendalikan menantu perempuannya. Jadi Chloe bersyukur, mungkin ini karna doa ayahnya sehingga dia mendapatkan suami dan mertua yang mencintainya seperti anak sendiri, yah meski pun awalnya pernikahannya hanya pura-pura.

Nächstes Kapitel