Sejenak, Hesti masih diam. Bahkan kini Hanung agaknya bingung kenapa Hesti bisa mematung seperti ini di depannya. Apakah ada yang salah? Apakah Hesti sekarang marah? Dia benar-benar tidak tahu tentang hal itu.
"Tapi, jika kamu mungkin merasa terhina atau apa pun, aku—"
Hanung menghentikan ucapannya, saat Hesti memeluknya dengan begitu erat. Sebuah pelukan tapi mampu untuk menjawab semua polemic yang berkecamuk di otaknya. Napas Hanung tampak lega, dia bahkan tak menyangka jika dia akan selega ini sekarang karena telah jujur kepada Hesti.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com