"Bu Meta," panggilan itu mengagetkan Meta, membuat dia tersadar dari lamunannya. Dia memandang Fatma yang tampak sedang membawa piring kosong yang dia lap. Kemudian dia memandang ke arah luar kamar.
"Ya, Bu Fatma, ada apa?" tanya Meta kemudian.
"Pak Yoga datang, sama wanita, Bu. Entah siapa wanita itu, dia menempel benar-benar sangat erat di lengan Pak Yoga," cerita Fatma kepadanya.
Meta yang baru saja mendengar berita itu pun agaknya penasaran juga. Siapa gerangan wanita yang berani-beraninya menempel lekat di lengan suaminya? Apakah ada Anne, Anne yang lain yang mulai meresahkan keharmonisan rumah tangganya?
"Ukuran dadanya lebih besar dari aku atau enggak, Bu?" tanya Meta. Fatma agaknya bingung dengan pertanyaan Meta itu.
"Besar punya Bu Meta. Milik Bu Meta paling bulat sempurna yang pernah ada," jawab Fatma. Meta langsung memegang dadanya yang besar itu, sambil membusungkannya dengan penuh percaya diri.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com