Yoga masuk ke dalam kamar, sambil membawa sebuket bunga mawar merah di tangannya. Bibirnya tersungging seulas senyum, memandang ke arah wanita yang kini telah berstatus sebagai istrinya. Suatu hal yang tak pernah terduga sama sekali. Sosok yang sedari dulu dia cinta, sosok yang dulu mungkin dia berpikir, mendapatkannya adalah seperti sebuah keajaiban dunia. Namun siapa sangka, sosok itu sekarang ada di sini, bersamanya, mencintainya, dan akan menghabiskan sisa hidup dengannya. Sungguh, Yoga sangat bersyukur, jika nama yang selalu ia panjatkan di dalam doanya kepada Tuhan kini telah menjadi kenyataan.
"Mau," kata Meta. Wajahnya kini tampak memerah, dia mengulum senyum dengan mata berkaca-kaca. Untuk kemudian dia beranjak dari ranjang, berjalan mendekat ke arah suaminya. Sambil memandang suaminya dengan tatapan penuh cinta.
"Mau... mau... mau!" ucapnya lagi untuk sekian kalinya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com