Meta pun mengangguk sambil mengulum senyum, kemudian dia tampak mengibaskan rambutnya penuh percaya diri.
"Biasalah, cewek cantik kayak gue emang selalu bernasib mujur. Selalu dijadikan ratu oleh suaminya," sombongnya lagi.
Nani tampak terkekeh mendengar ucapan itu keluar dari mulut Meta. Sebab sedari dia bekerja, baru tadi pagi Meta tampak sangat riang gembira, pun dengan Yoga. Bahkan mereka tampak berinteraksi dengan sangat mesra. Padahal beberapa minggu terakhir, saat dia pertama kali bekerja di sini, yang dia lihat perang dingin dari kedua belah kubu.
Sepertinya, sogokan yang diberikan Yoga tidak sia-sia. Meskipun bos besar itu terlihat terluka, tapi buktinya benar. Istrinya kini sudah kembali lembut kepadanya.
"Memang benar, Bu. Pak Yoga itu benar-benar menjadikan Ibu sebagai ratu," celetuk Nani. Yang berhasil mendapat anggukan semangat dari Mbak Tanti dan juga Kinan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com