"Apa aku jatuh cinta dengan dia?" gumam Dion. Namun untuk sesaat dia langsung menggelengkan kepalanya. Tida! Ini tidak mungkin! Dia tidak mungkin jatuh cinta dengan perempuan jadi-jadian itu, kan?! Bagaimana bisa, bagaimana bisa masakannya menjadi terasa nikmat masuk ke dalam mulutnya?
Lagi, Dion mencicipi untuk kedua kali, dan lagi-lagi dia tertegun dengan rasa dari masakan Meta. Tidak, tidak! Tolak hati Dion, karena bagaimanapun, kemarin dia baru saja hampir keracunan karena masakan Meta.
"Mbak, Mbak!" panggil Dion kepada menejernya.
Sang menejer itu pun mendekat, dengan dahi berkerut dia memandang ke arah Dion dengan tatapan bingungnya.
"Ada apa, Chef Dion?"
"Coba cicipi masakan ini. Menurutmu gimana?" kata Dion menawarkan.
Menejer itu langsung mencicipinya kemudian dia mengangguk-anggukan kepalanya seolah dia benar-benar sedang menikmati.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com