Nenek cantik itu tersenyum, kemudian dia meletakkan kaca matanya di sampingnya, kemudian dia menghela napas panjang. Sambil memandang suasana senja yang tampak begitu nyata.
"Nenek sedang menikmati rindu...," katanya, Meta mengerutkan kening tak mengerti. Untuk apa rindu dinikmati? Terlebih, rindu dengan siapa? "Ini adalah tempat kenangan Nenek sama almarhum suami Nenek waktu kami masih sama-sama dulu. Dari baru menikah, sampai akhir hayatnya, kami selalu melewati senja di tempat ini, di kursi ini, duduk berdua dalam diam dan saling bergelayut cinta. Itu adalah hal-hal terindah yang menjadi kenangan antara kami berdua. Rasanya baru kemarin...," kata Nenek itu tehenti, dia tersenyum, tapi Meta tahu jika mata Nenek itu menangis. "Rasanya baru kemarin kami menghabiskan waktu bersama. Tapi sekarang, dia sudah tidak ada...."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com