Jason Kim tersenyum puas, target dia mendapatkan 10 kontrak baru hasil pertanian bernilai jutaan dollar tercapai dalam satu bulan, selanjutnya dia bergerak ke wilayah Jogja untuk mendapatkan kontrak baru lainnya. Dia tak ingin dikalahkan Gibson, sepupunya itu bergerak lambat. Kontrak yang didapatkannya tidak bertambah dan masih di daerah yang sama.
Opa Kim One kembali gusar, pasalnya Gibson sudah tak bisa dihubungi lagi demikian pula messenger miliknya.
"Anak itu kembali membuat ulah. Membuat cemas orang tua cemas saja!" Alvi Kim mengomel.
"Tidak ada pergerakan dan progres nilai kontrak yang didapatkan Gibson, hasilnya sama seperti 10 hari di awal. Harusnya Gibson sudah mendapatkan kontrak baru di bidang perikanan dan kelautan!"_ Alvi Kim gusar.
"Apa Gibson memberi kabar?" tanya Opa Kim One ke Marie Claire.
"Belum, Pa. Papa sabar aja. Kan papa sudah tahu sifat Gibson", Marie Claire mencoba menenangkan hati mertuanya.
"Papa tidak usah pusing mikirin anak itu, ntar juga dia pulang dengan hasil yang menyenangkan", Marie Claire memeriksa kesehatan mertuanya setiap pagi.
Opa Kim One tidak bisa marah di depan Marie Claire.
"Tekanan darah papa naik lagi. Papa jangan begadang dan stres, tak baik untuk kesehatan papa", Marie Claire menyiapkan obat untuk opa Kim one dalam kotak-kotak kecil lalu menyerahkannya ke Suster Dian.
.
"Pa, suster Dian akan cuti minggu depan, nanti saya siapkan perawat baru lagi untuk papa", kata Marie Claire.
Opa Kim diam, dia sudah sangat cocok dengan suster Dian, dia enggan berganti perawat lagi.
Suster Diam sedang hamil 8 bulan. Harusnya dia sudah cuti sejak minggu lalu.
"Ini ada 3 orang pelamar baru, masih muda semua!" Suster Dian menyerahkan berkas ke dr. Marie Claire.
"Panggil mereka wawancara!"
"Baik mami!" Semua orang memanggil Mami ke dr. Marie Claire.
"Papa jangan ngambek gitu dong! Suster Dian cutinya gak lama kok!" dr. Marie Claire tersenyum, mertuanya itu tampak kesal, marahnya bertambah.
Pertama karena Gibson yang menghilang, kedua karena Suster Dian cuti melahirkan.
****
Di tempat lain,
Budi membawa Sony Kurniawan alias Gibson berobat ke Korea.
Gibson akan operasi plastik, memperbaiki kulit wajahnya yang rusak. Gibson sudah bisa berjalan dengan tongkat penyangga di tubuhnya.
Dua saudara berpisah,
Nesia ijin ke Budi Sandi dan Sony Kurniawan, dia akan memenuhi panggilan kerja di rumah sakit yang baru buka di Jakarta..
Pengantin baru, nikah darurat itu berpisah di bandara.
Setelah melepas kedua orang itu pergi, Nesia bergerak ke Jakarta.
Suster Dian telah share location tempat wawancara. Mansion Kim.
****
Opa Kim One melakukan sendiri wawancara itu. Dia ingin menentukan dan memilih sendiri perawat untuknya.
3 orang perawat baru itu di suruhnya berdiri berjajar.
"Senyum!" 3 orang perawat baru itu menurut.
Suster Dian tertawa. Baru kali ini dia melihat sesi wawancara seperti Pramuka, di suruh berdiri dan berbaris, pakai acara senyum dan periksa kuku pula.
Opa Kim terkesan dengan Nesia. Gadis itu memiliki senyum yang tulus, kukunya juga tidak panjang dan tidak memakai kuteks.
"Apa hubungannya Senyum dengan kuku panjang?" kata Suster Dian ke dokter Marie Claire.. Mereka memang atasan dan bawahan. Tetapi mereka dulu teman akrab sejak di SMA.
"Mertuaku itu tidak suka dengan wanita yang punya kuku panjang apalagi yang pake kuteks", jelas dr. Marie.
"Apa para suster itu ada yang pake kuteks?"
"Hanya satu orang yang memakai, yang lainnya tidak".
"Bagaimana dengan senyumnya?"
Suster Dian tertawa. Hanya satu orang yang punya senyum yang indah, yang lainnya susah senyum", kata suster Dian.
"Sudah bisa ditebak siapa yang di pilihnya?".
Suster Dian mengangguk. "Nesia, gadis itu punya senyum yang indah, tenang dan tulus!"
"Bawa 2 orang lainnya bekerja di hospital Kim, tentu saja mereka harus latihan senyum dulu dan memotong kuku dan membersihkan cat kukunya terlebih dahulu!"
"Oke!" Suster Dian tenang. Dia sudah bisa cuti.
Hari itu, Nesia, resmi bekerja menjadi perawat opa Kim One di rumah besar itu. Bukan rumah, tapi istana!
Nesia baru pernah melihat rumah besar seperti itu.
Suster Dian memberinya 6 seragam suster dan ID card untuk masuk Mansion, serta sepeda motor untuk dia pulang pergi kerja. Karena jarak rumahnya sangat jauh,
Opa Kim One menyuruh Suster Dian menyiapkan kamar untuk gadis itu.
"Suster baru itu yatim piatu rupanya!" Opa Kim One terharu. Suster Nesia patut dilindungi dan disantuni.
Nesia terkejut. Kamar yang diberikan untuknya sangat besar dan mewah, lemarinya lengkap dengan pakaian wanita, peralatan kosmetik, parfum dan perawatan untuk tubuh.
"Semua untuk suster Nesia, jangan sungkan menggunakannya!" kata kepala asisten rumah tangga, ibu Ros.
Nesia cuma bisa bengong. Dia menerima begitu banyak padahal dia belum bekerja dan belum menunjukkan kinerjanya.
Ibu Ros tersenyum.
"Opa Kim One benar, gadis ini sangat baik dan polos. Dia seperti permata yang indah, di gosok sedikit terlihat kecantikannya!"
"Makan malam pukul 07.00, kamar Opa Kim One di depan kamarmu, segera keluar setelah kamu merapikan diri, oke!?"
'Oke!" Nesia mengangguk.
Ibu Ros keluar dari kamar itu. Tinggallah Nesia yang kebingungan sendirian.
Dia memeriksa lemari, kamar mandi, merasakan tempat tidur yang besar hangat dan empuk. Nesia bisa melompat-lompat di atas ranjang itu tanpa takut ranjang itu bakalan patah atau rusak. Ranjang mahal, pasti nilainya ratusan juta! Pikir Nesia.
"Pakaian di lemari itu, kenapa bisa pas dengan ukuran badanku!"
Kamar besar dan indah itu, dulunya milik Nelly. Nelly Kim pindah ke mansion milik orang tuanya.
Begitu juga dengan baju-baju dan kosmetik itu milik Nelly Kim semua.
Nesia bakalan berhadapan dengan Nelly Kim, cucu keponakan Opa Kim One, sepupu Gibson. Gadis yang manja dan pemarah.
Nesia diharapkan orang tuanya menjadi calon istri bagi Gibson.
*****
Akhir bulan yang bagus, langit cerah. Jason Kim mengunjungi opa Kim One. Orang tua itu sedang berlatih berenang.
Jason Kim tertegun melihat Nesia. Perawat Opa Kim One itu sangat cantik. Jason terpesona. Dia belum pernah melihat wanita dengan kecantikan lembut seperti Nesia.
Gadis itu seolah-olah membutuhkan perlindungan seorang pria.
"Bagaimana mungkin gadis cantik itu menjadi perawat Opa Kim, dia layaknya jadi putri di mansion ini!" Jason Kim jatuh cinta pada pandangan pertama.
Jason Kim tak mengira wanita yang disukainya itu ternyata istri sepupunya, Gibson. Rivalnya.
Nesia tidak pernah menyangka kalau suami daruratnya itu putra mahkota di kerajaan Kim Syailendra. Dia bahkan sudah punya musuh di rumah itu, Nelly Kim.
Dia juga mempunyai pengagum rahasia, Jason Kim.
Tidak ada kebetulan di dunia ini. Semua sudah di tentukan.