webnovel

Bab 10 Kehidupan Rumah Tanggaku

Kistanya tetap tidak mengecil dan Hikmah juga menjadi sering sakit-sakitan.. Hal itu membuat Hikmah jarang masuk kerja ... Hikmah pun ditegur oleh kepala bagian .. Hikmah menceritakan kalau ia sedang proses pengobatan, karena ada Kista di rahimnya.

Karena tak kunjung ada perubahan, dan Hikmah juga sering sakit-sakitan akhirnya Hikmah dan suami memutuskan untuk operasi Kista di Rumah sakit, dari perusahaan Hikmah hanya di bayar setengahnya saja dan Hikmah mempunyai tabungan.. untuk biaya operasi, Kakak Hikmah pun ada yang membantu untuk biaya Operasi Hikmah.

Kakak laki-laki Hikmah yang dulu menuduh Hikmah hamil duluan.. meminta maaf dan membantu Hikmah juga. Hikmah bersyukur dengan adanya Musibah ini mempererat tali persaudaraan diantara mereka.

Ibu Hikmah menangis sambil memeluk Hikmah.. "Maafkan ibu nak.. terkadang ibu menyakiti perasaanmu.. kamu harus kuat.. berjuanglah masalah biaya ibu juga akan membantumu.

Akhirnya Hikmahpun di operasi Kista, setelah di operasi Hikmah akhirnya keluar dari pekerjaannya di karnakan sudah tidak bisa mengoperasikan mesin Cutting.. karna di dorong oleh perut, sedangkan perut Hikmah ada bekas operasi, jika mengoperasikan mesin Cutting terasa linu.

Musibah Hikmah tidak hanya disitu, selang 3 bulan setelah Hikmah keluar kerja, Suaminya Mas Rizal kena PHK.

"Sayang perusahaan Mas, bangkrut dan semua karyawan di PHK namun uang pesangon nya tidak sesuai dengan masa kerja kita di bayar hanya seadanya saja.. Mas hanya dapat uang pesangon 5 juta saja.

"Tidak apa-apa Mas uang Pesangonku juga sama hanya 5 juta kita sekarang punya 10 juta bagaimana kalo kita buka warung di rumah.

"Ya, sayang kamu betul, ayo kita berdagang saja. dengan modal seadanya dan modal nekad mereka membuka warung di rumahnya.

"Bissmillah semoga warung kita maju aamiin ... "Kata Mas Rizal. Mulai hari ini kegiatanku sehari-hari mengurus warung bersama suamiku. Lama kelamaan Suamiku mulai melamar kerja lagi karena warung bisa ku handle sendiri, paling kalo belanja saja aku minta dianter, dan Alhamdulilah suamiku keterima bekerja di perusahaan Garment kembali, meski posisinya kembali dari bawah.

********

Sudah 3 tahun rumah tanggaku berjalan dan Tuhan belum menitipkan seorang anakpun kepada kami berdua, setiap pulang kampung kalo Lebaran aku selalu menjadi gunjingan karena tak kunjung hamil oleh saudara-saudara suamiku.

Sakit rasanya, terkadang ada yang mengatakan aku wanita mandul, dan menyuruh suamiku untuk menikah lagi. Tapi Alhamdulilah suamiku itu Setia dan sangat mencintaiku.

"Sayang.. kalo kamu ingin menikah lagi silahkan.. mungkin aku tidak memberimu keturunan.."

"Kamu ngomong apa sih... satu aja aku belum bisa membahagiakanmu...

tapi aku malu Mas setiap kita pulang kampung saudara-saudaramu pasti saja menggunjingkan aku aku wanita mandul tidak bisa memberikan keturunan kepadamu

Sudahlah jangan dihiraukan lagipula aku tidak pernah menganggap perkataan saudara-saudaraku itu. ketika mereka sedang berbicara tiba-tiba handphone mas Rizal berbunyi .. ternyata dari pak ustad barusan memberitahukan ada seorang ibu yang hendak pergi bekerja ke Malaysia.. yang mempunyai seorang anak yang baru saja dilahirkannya 2 bulan yang lalu.. dan dia akan memberikan bayi itu kepada siapa yang membutuhkan.

Karena Ibu tersebut masih mempunyai anak di kampungnya.. yang harus dibiayai, jika bayi ini dititipkan kepada orang tuanya, pasti orang tuanya tidak mampu mengurusnya.. karena orang tuanya sudah mengurus dua anak yang lain..

"Baik pak ustad nanti kami akan segera ke rumah pak ustad "Kata Mas Rizal.

"Ada apa mas "Tanya aku.

"Sayang ... pak ustad mengatakan ada anak yang membutuhkan uluran tangan.. karena orang tuanya tidak mampu mengurusnya, Bagaimana kalau kita mengadopsinya menjadi anak kita.

Hikmah berkaca-kaca anak yang selama ini dia rindukan akan hadir dalam pelukannya meskipun itu bukan dari rahimnya sendiri..

"Ayo mas kita pergi ke rumah pak ustad sekarang ..

"kok kamu semangat sekali sayang..

"Aku sudah ingin menimang seorang anak mas.. akhirnya aku dan Mas Rizal pergi ke rumah pak ustad, di sana ada seorang wanita yang sedang menggendong seorang bayi laki-laki, yang begitu montok... lucu dan menggemaskan.

"Assalamualaikum...

"Waalaikumsalam...

"Ini orang yang ditunggu-tunggu sudah datang "Kata pak ustad ...

"Perkenalkan nama saya Rizal dan ini istri saya Hikmah ...

"Saya Nani... Apa benar kalian belum mempunyai seorang anak?

"Ya benar.. kami sudah 3 tahun lebih menikah dan belum dikaruniai anak ..

"Apakah kalian bersedia mengurus anakku seperti mengurus anak kalian sendiri...

"Insyaallah... jika Ibu percaya kepada kami kami akan mengurus bayi Ibu seperti kami mengurus anak kami sendiri "Kata Hikmah sambil menggendong bayi tersebut..

Ibu Nani... Ibu bayi tersebut terharu sambil menangis dia menyerahkan semua perlengkapan bayinya kepada Hikmah dan Mas Rizal..

"Ini pakaian anak saya.. silakan beri nama sendiri sama ibu dan bapak.

Mas rizal memberikan Amplop...

"Ini ada sedikit uang untuk bekal ibu..

"Jangan . lebih baik belikan susu untuk anak saya.

"Ya pasti... Insyaallah untuk susu sudah ada ini hanya untuk bekal ibu di Jalan... bukankah Ibu mau bekerja di Malaysia.. Maaf saya tidak bisa memberikan banyak.

"Tidak apa-apa ... terima kasih banyak dengan Anda mengurus anak saya saja ... saya sudah berterima kasih "Kata Ibu Nani ..

"Baik lah kalau begitu saya pamit Pak ustaz .. karena saya sudah ditunggu oleh teman saya yang sama-sama akan berangkat ke Malaysia.

"Ya hati-hati.. kalau ada apa-apa.. nanti bisa hubungi saya.

"Iya pak ustad ..Terima kasih lalu ibu Nani mencium bayinya dan berpamitan kepada kita semua .. ada bulir air mata kesedihan.

Aku benar-benar tidak tega melihat ibu Nani.. Mungkin beliau terpaksa memberikan bayinya karena himpitan ekonomi .. lalu aku dan Mas Rizal berpamitan kepada Pak Ustad.. dan membawa pulang bayi tersebut ke rumah kami.

"Kami pamit pak ustad... Terima kasih atas bantuannya .. sehingga Kami mempunyai seorang anak. Meskipun tidak lahir dari rahim istriku sendiri.. tapi kami akan menyayanginya seperti anak kami sendiri.

"Bapak percaya kepada kalian.. semoga saja dengan kalian mengurus bayi ini ..Allah akan menitipkan keturunan kepada kalian berdua.

"Aamiin... Terima kasih Pak Ustad atas doanya, akhirnya kami pun pulang ke rumah.

Aku sangat bahagia sepanjang perjalanan aku cium bayi itu... bayinya sangat sehat dan menggemaskan... sesampainya di rumah Setelah Sebelumnya kami membeli susu dan botol... untuk bayi ini.. yang belum diberi nama.

"Sayang Siapa nama bayinya ? "Tanya aku kepada Mas Rizal..

"Aku sudah mempersiapkan sebuah nama dari dulu.. jika aku mempunyai seorang anak Aku ingin memberi nama Ridwan al-ghifari bagaimana bagus tidak sayang..

"Bagus sekali aku suka dengan nama itu..

Semalaman Ridwan menangis.. karena ingin menyusu ..dia terbiasa menyusu ASI pada ibunya. dan ketika diberi susu di botol.. dia tidak mau.. Hikmah benar-benar kerepotan dibuatnya.

Setelah lelah menangis .. akhirnya Ridwan tertidur.

"Bagaimana Mas.. kasihan Ridwan dari siang sampai sekarang dia tidak mau minum susu botol.. baru saja hikmah bicara seperti itu Ridwan sudah kembali menangis.

Akhirnya karena kehausan .. Ridwan mau menyusu di botol. Hikmah dan Mas Rizal merasa lega setelah melihat Ridwan sudah mau menyusu menggunakan botol.

Nächstes Kapitel