Luo Suifeng menerima telepon dari Mu Qianxun yang mengajaknya untuk makan bersama. Ia pun sangat senang sekali, merasa dirinya sedang berada di awan-awan.
Perlu diketahui bahwa selama lebih dari setengah tahun, setiap kali Mu Qianxun menerima telepon darinya, responnya selalu tidak sabar, diblokir, atau tidak diangkat.
Mu Qianxun selalu saja menyampaikan ekspresi tidak sukanya dengan jelas, jadi ia tidak menyangka Mu Qianxun akan berinisiatif menelponnya sekarang.
Setelah membuat janji untuk waktu dan tempat bertemu keesokan harinya, Luo Suifeng dengan senang hati menutup telepon.
Ou Zun menyipitkan mata memandang Mu Qianxun.
"Apakah kamu tidak sabar untuk bertemu besok?"
Mu Qianxun memutar matanya di dalam hatinya.
Ou Zun sudah stress!
Pria ini paling sensitif kalau dia bertemu dengan Luo Suifeng. Walaupun tujuan pertemuan mereka kali ini adalah untuk membantu Ou Zun.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com